.
.
.
.
.
Ares di buat kebingungan karena tingkah Rion yang tidak biasa, karena sejak pagi pemuda itu sama sekali tidak mau lepas darinya.Rion bahkan tidak membiarkan siapa pun mendekatinya, dan biasanya jika seperti ini Rion pasti tengah marah pada Igel, tapi marah karena apa itu yang Ares tidak tau.
"Kamu kenapa?" Rion menggeleng saat Ares bertanya, pemuda itu justru menyembunyikan wajahnya di leher Ares.
"Rion? Berantem sama Igel?" Kali ini Ares merasakan anggukan kecil dari Rion.
"Masalah apa?" Ares merubah ekspresinya saat merasakan jika pundaknya basah, Rion menangis, adik kesayangannya menangis di pundaknya.
Sret
"Rion? Kenapa? Ada masalah apa?" Ares menangkup pipi Rion setelah membalikan badannya agar bisa berhadapan dengan Rion.
Ares tidak tau apa yang membuat kedua adiknya itu bertengkar hingga Rion menangis seperti ini, karena biasa nya saat Igel dan Rion selisih pendapat maka Igel yang akan mengalah.
"Bli." Ares menatap khawatir pada Rion saat pemuda itu mengeluarkan suara nya.
"Kenapa?"
"Igel minta udahan, dia... dia gak mau nikah sama aku." Ares terkejut mendengar ucapan Rion.
"Rion, kamu serius?" Rion mengangguk dengan air mata yang kembali turun di pipi nya. Area jelas bingung, kenapa Igel tiba-tiba membatalkan niatnya untuk menikahi Rion.
"Aku berantem semalem sama Igel bli, Igel bilang bosen sama aku, dia juga bilang capek ngurusin aku. Padahal dulu dia yang minta aku buat bertahan sama dia." Ares tidak bisa berkata-kata lagi, ada apa sebenarnya dengan dua adiknya itu.
"Igel ninggalin aku semaleman bli, dia berubah." Ares hanya bisa membalas pelukan Rion padanya, pemuda itu mengelus punggung Rion perlahan.
"Nanti biar aku coba ngomong ke Igel, udah jangan nangis lagi."
.
.
.
.
.
"Mau sampai kapan mas?" Ares yang baru saja sampai rumah dan masuk ke kamar nya di buat terkejut oleh pertanyaan dingin Alta."Maksud kamu apa yang?" Ares tidak pernah melihat Alta seperti ini sebelumnya.
"Mas Area mau sampai kapan terlalu peduli sama mereka? Mereka udah dewasa dan bisa ngurus masalah mereka sendiri!" Ares mengernyit, kenapa tiba-tiba Alta marah padanya? Apa karena dia menenangkan Rion di cafe tadi?
"Yang, hei, kamu kenapa sih? Aku ngelakuin kesalahan?"
Sret
Alta menepis tangan Ares yang menyentuh pundaknya, tatapan Alta sangat tajam saat menatap Ares.
"Kamu sudah punya istri mas, sampai kapan kamu mau terlalu perhatian ke mereka yang gak seharusnya kamu perlakuin kayak gitu?" Ares mengernyit bingung.
"Yang, kamu cemburu karena aku nenangin Rion tadi?" Alta mendengus saat mendengar ucapan Ares.
"Aku gak suka mas! Rion itu pihak bawah dan gak seharusnya kamu diem aja waktu dia peluk-peluk kamu!" Ares menghela nafas panjang, kenapa Alta tiba-tiba cemburu pada Rion? Padahal biasanya terlihat biasa saja bahkan akan ikut khawatir jika Rion sedih.
"Yang, Rion itu adik ku, apa yang salah aku peluk dia? Aku juga gak ngapa-ngapain sama dia." Alta semakin menatap tajam pada Ares saat Ares mengatakan hal itu.
"Dia bukan adik kandung kamu mas! Apa aja bisa terjadi sama kalian kalau kalian mau!" Ares menggeleng tidak percaya mendengar ucapan Alta padanya.
"Altair, kenapa kamu tiba-tiba kayak gini?" Alta menatap Ares dengan mata berkaca-kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/303579091-288-k323524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beta Orionis
FanficMereka saling bergantung. Mereka saling menjaga. Mereka juga saling menyimpan rasa. Namun terjebak dalam sebuah ikatan bernama sahabat. Orion yang cengeng, selalu bergantung pada Rigel, dan Rigel akan dengan senang hati melakukan apapun untuk Orion...