Chapter 4 ; The ten

854 93 11
                                    

Hope For a Happy Ending

¤¤¤'x'

¤¤¤'x'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





⚠️Harsh word⚠️


15 menit bel pelajaran pertama akan segera berbunyi. Kelas riuh saat ini, Minji yang baru masuk kelas heran, teman-teman nya membuka lembar buku dan membulak balikkan pekerjaan nya.

Bae panik

"Ji lo udah ngerjain tugas Pak Kamal? Yang kas kecil" kalimatnya terdengar tergesa-gesa.

Minji bengong sejak kapan Pak Kamal mengirimkan tugas. Kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ah lo mah gue kira udah" sedikit ada rasa kecewa. Padahal dari tadi dirinya menunggu untuk ikut nyontek.

"Yang jadi masalah kapan Pak Kamal ngirim tugas?" tanya Minji.

"Lo ga baca grup chat semalem?, Pak Kamal nyuruh ngerjain tugas kas kecil halaman 17 setelah yang kemarin kita baca".

Minji menyimpan tas di kursi tempat duduknya. Bae kesal, sedangkan Minji baru membuka poselnya sekarang.

"Bisa-bisanya disaat orang lain riweh, lo santai gini? ga habis pikir gue sama lo"

"Terus gue harus gimana?"

"Lo nanya?"

Lanjutnya "Ya kerjain lah Gavinaaa" nama belakang milik Minji, ia
sebutkan.

Bel pelajaran pertama telah berbunyi. Pak Kamal masuk ruangan kelas. Atmosfer kelas cukup tegang, tidak ada satupun yang mengerjakan tugas darinya.

Mengapa demikian? Pak Kamal memberikan tugas disaat para muridnya sudah tertidur lelap. Sekitar pukul sebelas malam beliau mengirimkan tugas itu.

Mengapa Pak Kamal tidak memberikan tugas pada saat mereka pulang sekolah saja, padahal waktunya masih banyak saat itu.

"Tugasnya kumpulkan kedepan" kalimat pertama yang ia ucapkan saat terduduk di kursi guru itu.

Semua murid bingung dan panik.

"Tidak ada yang mengerjakkan?" tanya nya. Matanya tajam nya melirik kesana kemari, membuat siswa sedikit ketakutan.

"Untuk itu kalian semua keluar kelas sekarang!"

Lanjutnya " Turun kelapangan dengan berjalan bebek dari sini" perintahnya, semua siswa terkejut kelasnya ada di lantai 3 dan Pak Kamal menyuruh untuk berjalan bebek sampai lapangan?. What the-

Hope For a Happy Ending | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang