Hope For a Happy Ending
---
🎉
Keringat dingin membasahi wajah cantik Hanni, yang tengah tertidur gelisah. Ia meracau menyebut nama sahabatnya yaitu Minji. Tubuhnya nya kesana kemari tak tenang, tangan nya juga sedikit bergetar.
Keringatnya semakin banyak memenuhi area sekitar wajahnya. Hanni terbangun langsung terduduk nafasnya ter-engah-engah, dadanya naik turun.
Gadis kelinci itu memegang kepalanya yang terasa sakit sekaligus pusing, lalu melihat ke arah samping, tidak ada Minji. Ia berusaha mengingat mimpi buruknya tadi.
Matanya sedikit berair, nafasnya masih tak bisa ia kontrol.Yang ada dipikirannya hanya satu Minji.
Kemudian pintu kamar terbuka, memperlihatkan Minji yang sudah dipastikan selesai dari kamar mandi, menenteng handuk kecilnya.
Minji bingung Hanni terbangun dengan wajah seperti ketakutan.
“Kamu, kenap-
Hanni langsung memeluk Minji yang tengah berdiri itu, yang memeluk masih dalam posisi duduk dikasur.
Hanni benamkan wajahnya di perut rata Minji. Pelukannya benar-benar erat. Mengingat mimpi buruknya tadi membuat ia menggeleng. Minji heran-
“Heii, kamu kenapaa?”tanya lembut Minji sembari mengusap puncuk kepala Hanni.
Tiba-tiba Hanni menangis yang tangisannya itu seperti ketakutan, ia menggeleng-gelengkan kepalanya,
Kenapa dirinya harus bermimpi seperti itu, apa ini tanda baginya?. Minji jadi panik dengan keadaan Hanni sekarang.
Dengan cepat Minji melepaskan pelukan tadi beralih naik ke atas kasur, langsung memeluk Hanni dengan erat, ia tak mengerti mengapa Hanni tiba-tiba jadi seperti ini.
“Tenang, i’m here, okayy-
“Coba tarik nafas kamu pelan-pelan, terus buang”
Minji mengusap punggung Hanni lalu beralih kearah kepala belakang nya, bergantian ia mengusap dengan lembut.
Nafasnya masih ternengah-engah, dan berusaha ia netralkan. Setelah beberapa menit dalam posisi ini Hanni perlahan mulai melepaskan pelukannya.
Tangan kanan Hanni terulur memegang pipi kanan Minji, sedangkan Minji melihat tangan Hanni yang mungil itu berada di pipinya.
“Ini beneran, M-Minji” ucapnya terbata-bata. Tangan kiri milik Minji terulur untuk mengusap puggung tangan mungil itu yang ada dipipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope For a Happy Ending | Bbangsaz
FanfictionPundak kanan yang masih terluka itu tak terasa sakit saat dijadikan bantalan untuk tidurnya, karena sekarang hatinya lebih sakit dari segalanya. [ harsh word + action + kiss ] ⚠️ kkalvana. My 1st book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Ca...