Chapter 37

1K 74 0
                                    

Hope For a Happy Ending

---









🎉

Ibunya Minji yang bernama Kanaya itu berada di dapur sekarang, tengah mempersiapkan makan malam untuk dirinya dan juga sang anak. Tapi entah kenapa hatinya merasa tak tenang, sudah pukul 7 malam tapi Minji belum saja pulang.

Apalagi ponselnya yang tak aktif dan diluar juga tengah hujan. Setelah semuanya selesai ia kemudian membuka ponselnya, dan ada nomor asing yang menelpon yang entah siapa, merasa aneh tapi bisa jadi ini penting lalu Kanaya langsung meng klik panggilan itu,

“Hall-

“Hallo Kanaya” ucap suara seseorang di sebrang sana dengan suara yang sedikit panik.

Deg

Kanaya tau ini suara siapa, suara yang selalu ia rindukan setiap harinya bahkan sampai sekarang. Dada nya tiba-tiba sesak, merasa sakit. Ia menarik nafas nya dalam untuk tetap tenang.

“K-kenapa mas Ahsan” ucapnya dengan terbata.

Detik selanjutnya, ibunya Minji itu langsung menjatuhkan ponsel yang tengah ia genggam dan tubuhnya tiba-tiba lemas memegang kursi meja makan setelah mendengar jawaban orang yang menelponnya itu.

“Minji kecelakaan”.

“...”

Tak ada jawaban dari wanita itu, tubuhnya yang langsung lemas dan bibirnya yang bergetar serta air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya itu.

Lama dalam keadaan itu, ia baru sadar bahwa yang di katakan mantan suaminya itu anaknya kecelakaan, dengan menahan tangisnya untuk tak menangis lagi, ia mengambil kunci mobil di kamarnya untuk pergi menyusul ke rumah sakit.

Ting tong

Ting tong

Ting tong.

Beberapa kali Kanaya menekan bel rumah tetangga nya.

Didalam rumah itu “ Iyaa, sebentar ada ap-

Pintu terbuka memperlihatkan Hanni yang bingung, dahinya mengernyit karna ibu Minji dengan wajah yang kacau di tengah hujan yang terus-terusan menekan bel rumah nya.

“Tante, tan ayo masuk dulu. Tante kenapa bisa kayak gini?”

Tatapan nya kosong. Kemudian menatap Hanni yang khawatir dengan dirinya. “ Mi-Minji kecelakaan”

Kilat di luar terlihat sesaat setelah Kanaya mengatakan demikian, itu sama seperti menggambarkan hati Hanni sekarang. Dirinya tiba-tiba lemas, melepas pegagangan pintunya-

 ---

Di sini lah, di tempat yang Minji sendiri tak sukai. Di rumah sakit. Semua orang yang menunggu menunduk kan wajahnya menghadap ke arah lantai berwarna putih itu.

Di dalam hati mereka semua berdoa, berdoa agar Minji tidak terjadi apa-apa. Berharap tidak ada cedera serius yang Minji dapatkan dari kecelakaan itu.

Hope For a Happy Ending | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang