Hope For a Happy Ending
---
🎉
Waktu terus berganti setiap harinya. Minji kembali menjadi orang cuek, sedikit berbicara, dan acuh, sama seperti 4 tahun terakhir. Sama seperti saat ditinggalkan dan mencari Hanni.
Ia sebenarnya tak bisa seperti ini. Sudah jelas bahwa Minji merindukan Hanni. Tapi apa boleh dibuat? Hanni yang menginginkan nya sendiri untuk dijauhi oleh dirinya.
"Udahlah Jii, gausah murung gitu. Harus pake gaya apa lagi gue buat ngehibur lo?" ucap Bae.
"Mau gue kayang didepan ruang guru?"
"Atau mau gue kasih tugas siklus Akuntansi?"
"Terus apa dong? Lo geleng-geleng mulu" sabar Bae yang hanya di balas gelengan oleh Minji.
"Mau Hanni kembali" Bae kini yang terdiam. Minji tatapan nya kosong.
"Y-yaa kalo ituma gue gabisaa"
Wali kelasnya masuk di saat jam pelajaran ke lima berlangsung.
"Baik, semuanya dengarkan. Seperti yang pernah saya katakan di bulan Januari bahwa, 20 maret nanti kita akan melakukan Uji Kompetensi serentak untuk jurusan Akuntansi. Itu artinya tinggal 2 minggu lagi kita akan melaksanakan nya" ujar Pak Jaya. Guru Akuntansi dagang dan jasa sekaligus wali kelas nya.
"Dan bapak pun sudah banyak memberikan soal latihan untuk kalian, tolong untuk di latih kembali karna kita gabisa hanya mengandalkan pemantapan dan try out saja. Tapi kalian juga harus punya inisiatif sendiri untuk belajar sendiri"
"Bapak yakin masih ada sebagian siswa yang belum benar-benar paham bahkan masih ada yang bingung. Ini tuh dimasukin jurnal apa ya? Ini tuh disimpen di debit atau kredit? Ini ngitung penyusutan nya gimana?. Saran bapak kalau ada yang tak mengerti tanyakan pada teman kalian yang udah paham dan bisa. Dan tanyakan juga ke bapak"
"Karna nanti ketika ujikom itu banyak perbedaan nya, tapi kalau untuk soal bapak yakin mirip seperti soal-soal yang sudah bapak berikan. Yang berbeda itu apanya? Atsmosfer nya, waktunya, pikirannya, tenaganya. Karna mental kalian bener-bener di Uji disana"
"Mengerti?. Semua murid mengangguk,
"Mengerti pak"
"Jaga kesehatan kalian juga. Ada yang ingin ditanyakan?"
Salah satu orang mengacungkan tangan nya "Pak, kenapa kita harus jaga kesehatan. Apa itu kesehatan nya biar ga kabur?"
Semua murid jadi ikut tertawa mendengar tutur katanya. Tanya ceplos nya sambil nyengir. Pak Jaya ikut tersenyum, ada-ada saja muridnya ini.
Sedangkan Minji, melamun terus sedari tadi. Melow banget perasaan. Wajahnya ia alihkan melihat kaca jendela. Tepat saat Hanni berjalan dengan tenang, rambutnya yang tersikap oleh angin pagi mengenai wajah cantiknya, sembari membawa buku dari perpustakaan.
Kemudian dada nya tiba-tiba sesak, 2 bulan dirinya tak berbicara sama sekali dengan Hanni. Itu artinya sudah 5 bulan semenjak kelas 12 ini mereka saling menjaga jarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope For a Happy Ending | Bbangsaz
FanfictionPundak kanan yang masih terluka itu tak terasa sakit saat dijadikan bantalan untuk tidurnya, karena sekarang hatinya lebih sakit dari segalanya. [ harsh word + action + kiss ] ⚠️ kkalvana. My 1st book 📚 Photo : Pinterest 📍 Cover edit : Ca...