Chapter 30

649 75 11
                                    

Hope For a Happy Ending

---






🎉

Tiga minggu berlalu, perlahan Minji mulai membaik dari rasa sakitnya itu. Bahkan ada satu hal yang bikin terkejut. Penyakit kanker otak yang ia derita selama tiga tahun lebih ini perlahan mulai membaik.

Dokter sendiri heran, vonis yang Minji dapatkan sejak kelas 2 SMP itu sekarang tak berlaku. Karna Minji sudah mulai perlahan dinyatakan sembuh.

Jika menurut google itu bisa sembuh dikarenakan pola hidup kita, jadi kemungkinan setelah Minji bisa bersama Hanni kembali mungkin itu yang buat dirinya menjadi terus tersenyum dan membuat bahagia tiap saatnya.

Kenapa bisa? Karna Author gamau cerita pertamanya angsat, kan ga lucu. Tapi tetap saja dan intinya penyakit Minji perlahan mulai membaik.


---

Minji sudah mulai bersekolah kembali. Dirinya sekarang selalu tersenyum bahkan yang lebih terkejut nya adalah Minji yang notabenenya orang cuek, tak peduli sekitar, ekspresinya selalu datar tapi sekarang berbeda 180 degree selalu menyapa orang-orang. Entah kenal atau tidak.

Pokonya Minji Full senyum bestiee,

"Nih, kotak lo gue kembaliin" ucap Jay.

Sebuah kotak sedang yang pernah Minji berikan saat di rooftop dulu.

Minji mengambil kotak itu "Padahal gausah, buat lo aja. Soalnya gue punya salinan ini buat Hanni juga"

"Maaf, gue sempat buka kemarin" menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ngga papa, justru bagus. Lo bisa liat calon hidup lo kan?" tersenyum matanya menghilang. Gigi rapihnya ia tunjukkan,

Jay tertawa, dirinya senang melihat Minji pertama kalinya seceria ini "Gue seneng liat lo ceria gini" ujarnya.

"Keliatan banget ya?" exicted nya.

Jay mengangguk lalu, "Gue, boleh peluk lo ga?" ragunya takut jika ditolak.

"Boleh-boleh sini" Minji merentangkan kedua tangan nya, lalu menepuk-nepuk punggung Jay yang ada didekapnya.

"Lo hebat Ji, bisa ngelawan rasa sakit lo selama ini. Gue berharap lo terus kayak gini, ya? Liatin senyum lo ke semua orang. Gue gamau liat lo terus-terusan murung kayak dulu lagi " Jay berbicara dengan tulus di dekapnya.

Minji mengangguk "Iyaa, makasih yaa. Lo juga selalu nyemangatin gue. Lo juga bisa diandelin soal gue yang selalu minta tolong kalo hubungannya tentang Hanni"

Kemudian melepaskan pelukannya duduk kembali dikursi taman itu. "Jadi, gimana progress lo sama Hanni, udah sejauh mana?" tanya nya.

"Yaa gitulah, kita berdua sama-sama saling ngasih kabar, main juga tapi gue masih belum confess si takut Hanni nya ngga nerima gue"

"Hanni pasti bakal nerima lo Jay, percaya deh sama gue"

"Terus kalo dia nerima gue, lo gimana? Apa lo ga cemburu Hanni punya orang lain"

Hope For a Happy Ending | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang