Chapter 27

652 70 2
                                    

Hope For a Happy Ending

---




🎉

Sebagai manusia makhluk yang diberi akal dan pikiran, juga bisa disebut makhluk sempurna dimuka bumi ini diantara makhluk-makhluk lainnya.

Semua manusia mempunyai suatu masalah masing-masing, tak ada yang tenang didunia ini, tak ada yang tak sibuk di dunia ini, mereka menjalani perannya masing-masing, saling mengejar seperti tengah marathon, berlari dengan kecepatan tinggi.

Seakan-akan mereka sedang melakukan perlombaan.

Tapi jauh dari itu semua, jika dipikir ulang kalian tak usah berlari untuk menentukan siapa yang akan berhasil pertama menyentuh garis finish, berjalan perlahan pun tak apa, karna dunia bukan tempat perlombaan.

Yang terpenting kalian tau apa yang dituju dan tak usah buru-buru.

Sama seperti Minji, banyak masalah yang harus ia hadapi dihidupnya tapi ia sama sakali tak menghindar dari itu semua.

Ia tau hidup hanya sekali, ia tau kenapa masalah datang pada dirinya, bukan karna tanpa alasan, Tuhan tau dirinya kuat, tau dirinya bisa melewati itu semua.

Dan memang benar Minji bisa melewati itu semua walaupun harus melibatkan banyak air mata tak kunjung mereda yang terus turun membasahi wajahnya.

Minji berterima kasih pada dirinya sendiri yang masih bertahan sampai saat ini, yang masih bisa diajak kompromi, yang selalu ada buat dirinya juga.

Ia berterima kasih pada hatinya yang terus meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

---

"Jii, aku mau beli es kepala" ucapnya sambil menunjuk gerobak pedagang kelapa.

Mereka berdua turun dari motor dan berjalan mendekat ke arah pedagang kelapa itu.

Hanni benar-benar seperti anak kecil yang sedang menunggu membeli mainan. Ia mengembungkan pipinya, dan jangan lupakan poni rapih nya yang ada di dijadatnya, Minji yang melihat terkadang gemas.

Lalu Minji mengusap kepala sahabatnya gemas.

"Ihh, apaansi nanti rambut aku rusak" rengeknya. Tinggi badan milik Hanni yang hanya sebatas hidungnya, Minji meletakkan dagunya diatas kepala Hanni posisinya seperti backhug, mereka berdua fokus melihat si mang yang telaten membuka buah kelapa,

Setelahnya mereka kembali menaikki motor, pergi kerumah teman Hanni karna saat ini Hanni sedang mengerjakkan tugas kelompok di rumah temannya.

Minji sengaja menunggu sahabatnya itu, takut jika nanti Hanni pulang sendiri.

Hanni dan teman nya tengah mengerjakkan presentasi mengenai wawancara mereka ke kantor perusahaan beberapa hari lalu, dan besok harus dikumpulkan.

Saat mereka saling mengerjakkan tugas masing-masing, Minji tak melakukan apa-apa sesekali melihat Hanni yang fokus dengan kerjaan nya, tapi Hanni juga kadang melirik Minji, sampai manik mereka bertemu saling menatap dari jarak jauh, lalu keduanya saling melempar senyuman.

Hope For a Happy Ending | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang