Chapter 13

837 96 11
                                    

Hope For a Happy Ending

---

Nyatanya aku tak sekuat itu karna tak makan biskuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyatanya aku tak sekuat itu karna tak makan biskuat.









🎉

Paginya mereka pergi berangkat ke sekolah bersama.

“Belom bisa??”

“Susah Ji, buat ceklek in nya” jawab Hanni yang sedari tadi membetulkan helm nya kesusahan.

Tanpa basa basi lagi Minji langsung membantu Hanni setelahnya memperlihatkan senyuman nya.

“Yu”. Hanni naik dan langsung memeluk Minji dari belakang.

Sebenarnya mereka berangkat sangat rajin masih pukul Setengah enam. Tapi Hanni yang menyuruh Minji katanya ia pengen jalan-jalan sebelum pergi ke sekolah.

Minji memberhentikan motornya ditempat tukang bubur jalanan yang ia temui.

“Mang 2 porsi ya”

“Siap neng”.

Hanni masih duduk di motor milik Minji itu.

“Hann, sini sarapan dulu" langsung mendekat ke arah Minji, tapi masih sibuk dengan ponselnya.

Karna cukup lama bubur itu datang, Minji mulai bosan. Hanni masih setia menatap dengan serius benda persegi panjang itu.

“Akunya di anggurin, nih?”

“H-hah ouh engga, aku lagi bales chat” kelabakan Hanni

“Sepenting itukah?”

“Penting banget” pipinya ia gembulkan.

lucu” batin Minji.

“Ouh yaa? Dari siapa” kepo Minji.

“Bunda, katanya tadi bilang ko udah gaada dikamar, dikira anaknya ilang”

“Kamu kenapa gabilang dulu sama bunda, jadi kan nyariin”

“Lupa.. hehe” tersenyum.
memperlihatkan gigi rapihnya.

Bisa-bisa nya Hann, lu lupa pamit sama orang tua - Author.

Pesanan datang mereka berdua langsung sarapan, setelah nya melanjutkan lagi berkeliling, masih tersisa 45 menit untuk pergi ke sekolah.

Sedang asik berbicara satu sama lain diatas motor, tiba-tiba 2 pengendara motor sengaja menyalip motor Minji, sontak dengan siagap memberhentikkan kendaraannya.

Kedua orang itu sengaja tidak membuka helm miliknya masing-masing. Merasa ditantang Minji turun dari motornya.

“Diem disini gausah turun” bisiknya pada Hanni yang ketakutan.

Hope For a Happy Ending | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang