Pundak kanan yang masih terluka itu tak terasa sakit saat dijadikan bantalan untuk tidurnya, karena sekarang hatinya lebih sakit dari segalanya.
[ harsh word + action + kiss ] ⚠️
kkalvana.
My 1st book 📚
Photo : Pinterest 📍
Cover edit : Ca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
senyumnya manis banget 😤
🎉
“To the point aja deh lo mau ngomong apa?”
Kalimat yang keluar dari mulut Hanni yang kesal dengan seorang laki-laki didepan nya ini.
“Lo?” dahi Haruto mengernyit aneh, Hanni tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan lo yang biasanya dengan panggilan 'kamu'.
“Gue gapunya waktu buat ribut sama lo”
“Kamu kenapa si Hann? Kok tiba-tiba marah gajelas gini” Haruto melihat Hanni yang emosi seperti ini membuat dirinya sedikit terpancing.
Hanni mendekati wajah Haruto dengan tatapan tajam “Apa maksud lo deketin gue selama sebulan ini?”
Haruto semakin heran, ia tidak tahu apa-apa.
“Apaan si, aku gatau ya kamu ngomong apaan dari tadi, coba deh jangan sambil marah-marah gitu, tenang” ucapnya berusaha untuk tidak tersulut emosinya.
Mereka berdua saat ini ada ditaman sekolah, malam kemarin Haruto mengirim pesan untuk menemuinya di tempat saat ini, kenapa demikian?.
Karna ia meminta sebuah kejelasan dari Hanni yang beberapa hari lalu ia sempat menyatakan cintanya dan tinggal menunggu jawaban dari Hanni.
Hanni menarik dalam nafasnya berusaha untuk tenang dan tak emosi,
“Oke, apa tujuannya lo ngajak gue ke sini?”
Haruto memegang kedua pergelangan Hanni lembut, gadis itu melihat tangan nya di genggam, kemudian menatapnya dengan serius.
“Tentang beberapa hari yang lalu, apa kamu nerima aku?” berusaha tersenyum untuk meyakinkan kalimatnya pada Hanni.
Hanni menatap manik Haruto, terlihat bahwa kata-kata yang dikeluarkan nya tak sama seperti orang yang sedang mencintai nya menunjukkan rasa suka padanya.
Lalu melepaskan pegangan nya “Maaf, aku ga bisa”. Haruto jadi terdiam, ada rasa kesal pada dirinya.
