"Katanya hidup terus berjalan, tapi kenapa hidupku berhenti di Kamu?"
.
.Sudah hampir dua minggu Serena dan Dreandra gak lagi bertegur sapa. Bahkan akhir-akhir ini Serena lebih banyak ngehabisin waktunya bareng Aksana. Rumor tentang hubungannya dan Aksana udah tersebar luas di seluruh sekolah bahkan sampai ke telinga Dreandra.
"Selamat pagi."
Sapaan hangat dengan senyum manis selalu jadi pembuka di pagi hari untuk Serena. Hari ini seperti biasa Aksana berdiri di depan gerbang dengan motornya berisap untuk membawa tuan putri ke sekolah.
"Gak usah sok manis, geli gue."
Meski hubungan mereka bisa di bilang cukup baik, tapi sikap Serena gak pernah sekalipun hangat atau bahkan bersikap manis.
"Masih belum cinta sama gue, ya?"
"Ngarep banget emang?"
Aksana cuma ketawa. Dia gak gubris celetukan sinis yang keluar dari mulut Serena. Tangannya terulur ke atas kepala Serena buat masangin helm yang udah dia siapin dari rumah.
"Aksana."
"Iya?"
"Kenapa bisa suka sama gue?"
"Karna itu lo."
Serena cuma muter bola matanya, jawaban yang keluar dari mulut Aksana bener-bener gak memberi penjelasan apapun.
Hari itu untuk kesekian kalinya Serena dan Aksana berangkat sekolah bareng, karna kebersamaan mereka yang cukup sering ngebuat rumor hubungan tentang mereka semakin santer terdengar.
"Segitunya ngeliatin mereka, cemburu?"Suara Nasya terdengar sangat ketus saat gak sengaja nangkap tatapan Dre ke arah Serena dan Aksana yang baru masuk ke dalam parkiran sekolah.
"Saya punya kamu, kenapa mesti cemburu?"
Dengan tanpa alasan yang jelas, Nasya pergi ninggalin Dre yang cuma bisa ngehela nafas panjang. Entah kenapa akhir-akhir ini Nasya lebih sering marah dengan alasan yang gak jelas, bahkan tak jarang apa yang Dre lakuin selalu salah.
"Tutor dapetin ketos, dong."
Goda Sisil setelah ngeliat Serena jalan bareng Aksana keluar dari parkiran sekolah.
"Apasih, gue gak ada apa-apa sama Aksana."
"Halah, gak ada apa-apa tapi tiap hari di anter jemput, di pakein helm, di turunin injekan kaki pas naik motor, masa gak ada apa-apa!" Lanjut Aira ikut memojokkan Serena.
"Terserah lo pada."
Serena udah terlalu malas mejelaskan tentang hubungannya dengan Aksana. Sejauh ini hati Serena masih di buat gundah gulana, apalagi Dreandra yang terlihat baik-baik aja.
Hubungannya dengan Aksana juga masih terlalu abu-abu. Serena gak seratus persen percaya kalo Aksana bener-bener suka sama dia bukan cuma sekedar karna penasaran belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...