"Pagi yang cerah untuk kebahagiaan kecil di dalam rumah."
.
.
."Rapih bener pagi-pagi," sindir Serena.
Ken yang udah terbiasa dengan sifat ceplas-ceplos anaknya itu cuma ngekeh dan nepuk-nepuk tempat di sampingnya.
"Sibuk terus akhir-akhir ini ga ada waktu buat aku."
Serena ngelemeparin diri kedalam pelukan Ken. Beberapa waktu ini Ken memang sangat sibuk, banyak pekerjaan yang menyita waktunya bersama keluarga bahkan waktunya bersama Julia juga sangat sedikit.
"Ayah lagi ngebut biar bisa liburan ke Korea bulan depan," canda Ken untuk membuka topik pembicaraan yang kemungkinan akan membuat Serena semakin badmood.
"Bulan madu terus tapi gak pernah tokcer!"
Lagi-lagi Ken cuma ketawa. Satu kecupan Ken hadiahkan untuk putri kecilnya yang sedang merajuk.
"Kangen.."
"Ayah juga kangen sama bawelnya kamu."
"Weekend masih sibuk?"
"Ada proyek di Jakarta, kemungkinan ayah gak pulang 3 hari."
"Ish! Sebel banget!"
Serena ngelepasin diri dari pelukan Ken, matanya menyipit dengan bibir yang di majukan. Serena semakin merajuk, kesal dengan kesibukan ayahnya yang terus menerus.
"Asik banget kayanya, sampe lupa mamahnya gak di ajak."
Julia datang dan duduk di samping Serena. Melihat muka anaknya yang terlihat kesal, Julia memberi pertanyaan pada Ken lewat kode mata.
"Ngambek gara-gara aku sibuk."
Serena ganti melemparkan tubuhnya dalam pelukan Julia. Rasanya Serena ingin kembali menjadi anak kecil, meski selama ini kasih sayang dari orangtuanya tidak pernah berubah, tapi Serena merasa jika masa kecilnya terasa lebih menyenangkan.
Julia mengelus sayang kepala Serena yang terus bergelayut manja, berusaha memberi pengertian tentang kesibukan ayahnya.
"Ayah lagi sibuk dalam projek besar, projek yang bisa ngebuat perusahaan ayah semakin berkembang pesat dan semakin di percaya banyak orang. Ayah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik agar kita hidup dengan baik. Ayah kerja terlalu keras, mangkannya setiap tubuh ayah ngerasa sampai pada batasnya, ayah selalu ngajak mamah buat pergi liburan."
"Rena tau. Ayah selalu ngajak mamah pergi liburan karna mamah adalah salah satu alasan untuk ketenangan ayah. Mamah ada rumah yang akan selalu ayah bawa kemanapun dia pergi."
Ken menggeser tubuhnya berusaha mendekap dua orang yang di cintainya itu.
"Mamah adalah rumah dan kamu adalah harta yang ayah punya. Kalian berdua adalah alasan ayah bisa sampai di titik ini. Ayah janji setelah projek ini selesai, ayah bakal ngabisin waktu buat nurutin semua kemauan Rena, setuju?"
Serena ngangguk mengiyakan ucapan Ken. Pagi itu terasa sangat hangat dan haru. Obrolan panjang sebelum semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Hari ini Serena berangkat sekolah di antar Ken, sepanjang perjalanan Serena dengan semangat menceritakan hari-harinya di sekolah, menceritakan semua kegiatannya dan tak lupa menceritakan tingkah konyol sahabat-sahabatnya.
Gelak tawa menjadi awal hari yang indah untuk keluarga cemara yang penuh akan kasih sayang. Mobil yang Ken kendarakan berhenti di depan gerbang. Ken bahkan turun dan mengantar Serena sampai masuk ke dalam gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...