Chapter 41

527 85 25
                                    

"Entah cinta atau obsesi, yang pasti takan ada orang lain selain kamu."



.
.
.



Seminggu, dua minggu setelah kepergian Dreandra, Serena masih sesekali menangis. Mengadu jika perasaannya tak pernah baik setelah kepergian Dreandra. Apalagi akhir-akhir ini Dreandra terkesan lebih sering menghilang, hanya beberapa kali membalas pesannya dalam sehari.

Serena benar-benar merasa kesepian, apalagi secara mendadak pak Jajang dan Bu Eli serempak mengundurkan diri. Keduanya memilih kembali ke rumah mereka dengan alasan jika mereka sudah cukup tua. Serena benar-benar merasa semakin kesepian, untung saja Julia tak lagi ikut kemanapun Ken pergi jadi ia bisa menemani Serena di rumah dan mencoba menghibur anak gadisnya itu.

"Bengong mulu! Kesambet setan kolong meja baru tau rasa!"

Tiba-tiba Aira datang dan langsung menyomot keripik yang tengah dimakan oleh Serena, tepatnya bungkus keripik yang hanya dia pegang sedangkan dirinya sibuk melamun.

"Muka lo berantakan banget! Ayo jalan-jalan keluar mumpung pacar gue lagi sibuk!"

"Males."

"Ish! Semenjak kak Dre pergi lo udah kaya hidup segan mati tak mau! Yaudah sih, di sana kak Dre juga niat buat belajar bukan buat aneh-aneh."

"Kalo dia selingkuh gimana, Ra?"

Wajah Serena semakin di tekuk, bungkus keripik kentang yang tadi ia pegang di serahkan ke Aira yang di terima dengan senang hati.

"Ya lo cari yg lain juga! Kemarin aja si Aldi nanyain lo terus, tuh!"

"Gue gak suka cowok!"

"Yaudah nyari yang kaya kak Dre, kelas sebelah ada tuh, yang cakep. Lebih putih dari kak Dre."

"Gue gak mau, gue cuma mau kak Dre!"

Aira menghela nafas kasar bahkan dirinya bersusah payah untuk tidak terlalu emosi menghadapi sepupunya itu.

"Sumpah ya, Ren! Gue kalo jadi ortu lo, pasti udah beranggapan kalo lo ini sakit! Lo terlalu berlebihan tau gak, sama kak Dre. Coba deh lo rasain dan lo pikirin lagi tentang perasaan lo itu! Kapan-kapan lo harus ikut gue ke psikiater!"

"Gue gak gila!"

"Gak semua orang ke psikiater itu gila! Gue rasa lo harus ikut terapi biar lo bisa berpikir dengan jernih, supaya lo paham apa sebenernya yang terjadi sama diri lo ini. Mau sampe kapan lo kaya gini? Lesu, gak bersemangat, bahkan udah berapa hari lo bolos sekolah? Mikir lah, tolol! Hidup lo itu bukan cuma tentang Dreandra doang! Gue tau ortu lo itu pasti khawatir banget dengan keadaan lo yang kaya gini dan keputusan kak Dre buat pergi ke Inggris juga udah jadi keputusan yang paling bener. Dan sekarang liat?seterobsesi apa diri lo sama kehadiran kak Dre! Gua juga tau lo masih sering nangis mohon-mohon buat minta kak Dre pulang. Jangan egois! Dia berhak nentuin kehidupannya sendiri!"

Serena diam. Semua yang Aira ucapkan memang benar, ia tak memberikan pembelaan atau sekedar menyangkal ucapan dari anak kakak mamahnya itu.

"Serena, lo pernah gak selama ini mikirin gimana perasaan kak Dre? Selama ini pernah gak lo berpikir kalo kak Dre bisa aja keberatan dengan semua perlakuan lo? Ren, lo sadar gak sih, kalo lo itu egois banget kalo menyangkut Dreandra!? Dari kecil loh, lo kaya gini! Orang tua lo beneran khawatir takut anaknya ngerusak mental orang lain tanpa dia sadarin!"

"Gue gak pernah ngelakuin hal jahat apapun sama kak Dre, Aira!"

"Tapi lo egois! Semua yang lo mau harus kak Dre turutin kalo enggak lo bakal tantrum kaya sekarang ini! Bahkan lo maksain perasaan lo sama kak Dre, lo ngebuat dia dalam posisi sulit sampe akhirnya dia mau nerima perasaan lo!"

Pokoknya Gue Cinta! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang