"Jadi pacar gue, ya?""Gak."
"Gue udah putus sama kak Aksa. Jadi mau ya, ya, ya?"
"Gak."
Serena daritadi terus merengek meminta Dreandra untuk jadi pacarnya.
Serena menarik tangan Dreandra yang masih fokus membuka lembar demi lembar komik di tangannya.
"Gue kurang apa sih, sampe lo nolak gue terus?"
"Saya gak bisa Serena."
"Ish!" Serena memukul lengan Dreandra sambil memajukan bibirnya. Rasanya kesal saat Dreandra masih terus saja menolak pernyataan cintanya.
Dreandra terkekeh. Lalu melanjutkan kegiatan membacanya tak peduli dengan gerutuan Serena yang terus mencaci makinya.
"Kak, ih!" Serena yang melihat Dreandra kembali fokus pada bacaannya di buat semakin kesal.
Komiki itu Dreandra tutup lalu ia letakan di atas kasur. Gadis di depannya terus saja mengemis untuk di perhatikan.
"Gak jauh dari sini ada kedai ramen baru buka, mau ke sana? Saya traktir."
"Emmm..tapi abis itu temenin gue beli jepit rambut, ya? Kemarin jepit rambut gue patah gak sengaja ke injek sama ayah."
Setelah sepakat keduanya langsung bersiap. Serena menyempatkan diri untuk berganti baju di hadapan Dreandra yang sedang membereskan tempat tidurnya.
"Kebiasaan."
"Nenen gue bagus, kan?" ucap Serena tanpa sungkan sambil memamerkan buah dadanya yang hanya terbalut bra.
Dre tak menanggapi, sekarang ia tengah duduk di atas kasur sambil memakai Hoodie sedangkan Serena menenteng kemejanya lalu berjalan ke arah Dre.
"Apa lo gak tertarik, kak?"
"Apa?"
Mata Serena menunjuk ke arah buah dadanya. Mau tak mau Dre repleks ikut melihat ke arah mana mata Serena tertuju.
Pipi Dre sedikit memanas. Bahkan buah dada itu terlihat begitu menantang meski masih terbalut bra berwarna merah muda.
"Cepat pakai baju kamu, saya tunggu di luar."
Dre berjalan cepat meninggalkan Serena yang terkekeh melihat Dre salah tingkah karna dirinya.
Setelah Serena turun. Keduanya langsung pergi menggunakan sepeda motor milik Dreandra. Setelah sekian lama akhirnya Serena bisa merasakan moment dengan Dreandra tanpa gangguan.
Memesan dua mangkuk ramen lalu berjalan-jalan di toko aksesoris. Hari ini keduanya menghabiskan hari libur dengan berjalan-jalan dan mencoba beberapa jajanan pinggir jalan yang mereka temui.
"Puter balik! Gue mau cireng isi yang tadi."
"Nanti kita cari di depan."
"Kalo gak ada gimana?"
"Cari jajan yang lain."
Serena merasa kesal dengan jawaban yang diberikan oleh Dre, tangannya dengan jahil memukul helm yang Dre gunakan sampai si empunya sedikit mengaduh.
"Ren..," ucap Dre memperingati.
Serena terkekeh lalu memeluk Dreandra dan menyandarkan dagunya di bahu Dreandra.
Diam-diam Dreandra tersenyum merasakan desiran hatinya. Di tengah kehangatan itu, tak sengaja mata Dreandra menangkap siluet Nasya yang tengah berjalan bersama seorang laki-laki.
Perasaan senang yang Dreandra rasakan langsung seketika berubah. Rasa nelangsa itu kembali hadir menyelimuti hatinya. Gadis pujaannya itu terlihat begitu bahagia bersama orang lain. Bahkan dengan tak segan tangan itu terus menggandeng lengan laki-laki di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...