"Aku kembali bukan hanya untuk memantaskan diri tapi aku kembali karna cinta yang masih ada di hati."
.
.
.Saat Serena sampai rumah ternyata Dreandra sudah lebih dulu sampai bahkan saat ini tengah duduk berhadapan dengan Ken sambil mengobrol. Sejenak Dre dan Serena saling tatap, Serena menatap sengit ke arah Dreandra yang menatapnya dengan tatap seolah 'Saya punya orang dalam, kamu gak akan semudah itu nolak saya.' dan Serena seolah menjawab 'Gak akan semudah dalam pikiran lo!'
Serena berjalan sambil menghentakkan kaki membuat bibir Dreandra bergetar karna menahan senyum. Ken yang melihat anak gadisnya pulang dengan keadaan marah hanya menautkan kedua alisnya.
"Kalian udah ketemu?"
"Sudah, yah. Tadi saya ketemu Serena di taman."
"Tapi kenapa sikap dia malah aneh kaya gitu? Padahal selama kamu gak ada itu dia nangisin kamu terus, bahkan beberapa bulan setelah kamu pergi dia kaya hidup segan mati tak mau sekarang malah bersikap seolah gak peduli. Emang aneh!"
Dreandra tersenyum, sebenarnya Dreandra pun tak habis pikir dengan sikap Serena saat ini.
"Sana samperin, dia ngambek sama kamu kayanya."
Dreandra menuruti permintaan Ken untuk menemui Serena, setelah ijin pamit Dreandra langsung naik menuju kamar Serena.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Serena sempat terkejut namun setelah itu langsung menutup kembali pintunya tapi Dreandra dengan sigap langsung menahan pintu tersebut membuat keduanya saling dorong dan tak mau mengalah.
"Minggir gak!"
"Gak."
"Ngapain sih, lo! Gue gak mau ketemu sama lo, sana pergi!"
Serena sedikit tak fokus karna sibuk mengomel sampai akhirnya Dreandra berhasil mendorong pintu membuat Serena terjengkang dengan pantat mendarat mulus ke lantai.
"Aduh!"
Dreandra langsung buru-buru menghampiri Serena yang sedang mengaduh di atas lantai.
"Kamu gak papa?"
"Sakit, bego! Lo dorong keras banget, ih!"
Serena terus mengomel tapi ia tetap menerima uluran tangan Dreandra. Diam-diam Dreandra menutup pintu saat Serena berjalan ke arah tempat tidur.
"Pergi seenaknya datang seenaknya, lo jelangkung!?"
Dreandra terkekeh, lalu duduk di samping Serena yang duduk menyender sambil memangku bantal.
"Manusia modelan kaya lo itu enaknya di kasih makan ke dinosaurus!"
"Dia udah punah, Serena."
"Biarin! Lo gue kirim ke jaman dinosaurus pake mesin waktu Doraemon!"
Lagi-lagi Dreandra terkekeh, benar-benar merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu.
"Kamu kebanyakan halu."
Dreandra mencoba membelai pipi Serena tapi di tepis kasar oleh gadisnya itu.
"Gak usah pegang-pegang! Lo udah jahat sama gue!"
"Kamu gak kangen sama saya?"
"Gak! Lo di sana aja enak-enakan sama cewek! Pasti di sana lo sering nepok-nepokin pantat cewek bule, kan!? Gilaaaa, tiga tahun Dreandra lo gada kabar udah berapa cewek yang lo tepokin pantatnya, hah!?"
Dreandra benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Serena, satu sisi Dreandra sangat ingin tertawa tapi di sisi lain ia juga bingung harus menjelaskan seperti apa untuk meluruskan pemikiran Serena yang terlalu semrawut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romantizmijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...