"Sejauh apapun pergi, Cinta tau kemana dia akan pulang."
.
.
.
Dua tahun berlalu, Serena begitu disibukan dengan segala rutinitas kuliahnya. Tugas yang menggunung sering kali membuat Serena merasa stres bahkan harus merelakan jam tidurnya.
Serena cemberut saat Akay tak mengangkat telponnya pada panggilan pertama.
"Maaf sayang, gue tadi ada kelas. Kenapa?"
Akay menghubungi Serena kembali setelah kelasnya berakhir. Rencananya Serena ingin mengajak Akay sekedar berkeliling atau mengunjungi taman karna itu yang sering mereka lakukan saat Serena merasa jenuh dengan rutinitas kuliahnya.
Hari ini kebetulan Serena sedang tak memiliki kelas, kedua orangtuanya pun sedang pergi untuk menghadiri rapat bisnis.
"Mau jalan-jalan."
"Oke, gue otw sekarang. See you, sayang."
Setelah Akay menutup panggilan Serena langsung bersiap, ganti baju serta mengoles wajahnya dengan dandanan tipis. Serena gak terlalu suka dengan dandanan yang menor menurut dia itu membuat wajahnya terlihat menjadi tua.
Serena langsung turun saat mendapatkan notifikasi dari Akay jika dirinya sudah sampai.
"Jadi mau kemana kita hari ini?"
"Muter-muter aja kaya biasa, kalo enggak ke taman tempat biasa kita ngobrol, lagi pengen jajan di sana."
Kebetulan taman yang sering mereka kunjungi itu banyak pedagang kaki lima yang kebetulan berjualan di sekitar sana, Serena selalu senang membeli setiap jajanan yang menurutnya tak bisa ia dapatkan di restoran atau mall yang sering ia kunjungi.
"Oke bos, kita meluncur sekarang."
Sesampainya di taman Serena dengan gembira mendatangi satu persatu pedagang dan memborong jualan mereka, bahkan kedua tangan Akay sudah penuh dengan bungkusan plastik yang entah sudah keberapa.
"Beneran sanggup ngabisin ini semua?"
"Kan ada lo!"
Keduanya tertawa. Selalu saja Akay akan menjadi tempat pembuangan saat Serena tak mampu menghabiskan makanannya.
"Akay, kenapa sih, lo gak nyari pacar aja? Lo cakep, di kampus juga banyak yang mau sama lo."
"Tapi yang gue mau gak mau sama gue," ucap Akay santai dengan pandangan yang masih fokus pada tahu gejrot yang tengah dinikmatinya.
Serena tertawa. Saat ini pembicaraan seperti ini sudah menjadi biasa saja untuk keduanya, Akay memang sudah meminta Serena untuk menjadi kekasihnya lebih dari lima kali tapi Serena masih saja menolaknya. Menurut Akay itu semua tak masalah karna selama ini Serena tak pernah dekat dengan siapapun selain dirinya, banyak laki-laki atau perempuan yang mengejar Serena tapi tak pernah di gubris oleh gadis itu.
"Gue kan, udah bilang selama dia di sana lo punya gue."
Lagi-lagi Serena hanya terkekeh mendengar celetuk Akay. Keduanya kembali fokus menghabiskan jajanan yang tadi di beli oleh Serena dengan setengah kalap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...