"Pergilah, lalu kembali dengan tetap menjadi milikku."
.
.Beberapa waktu lalu Dreandra sudah mendapatkan email tentang kelulusan tes di dua universitas yang ia ikuti. Dengan beberapa riset dan saran dari Ken akhirnya Dreandra memilih salah satu universitas yang memiliki jurusan management terbaik. Saat ini, Dre hanya sedang memikirkan bagaimana caranya untuk berbicara dengan Serena tanpa melukai begitu banyak perasaan gadis itu.
Dre membuka pintu kamar dan seketika langsung terkejut saat melihat Serena tengah fokus dengan laptop miliknya, apalagi setelah Dre sadar jika Serena membuka email yang dikirim oleh universitas tentang kelulusan tes nya.
Serena berbalik setelah sadar Dreandra sudah berdiri di belakangnya.
"Ren."
"Jelasin sama gue!"
"Tolong kamu tenang dulu. Saya-"
"KENAPA LO SEMBUNYIIN INI DARI GUE!?"
"Ren saya bisa jelasin."
"Anjing, ya lo! Lo anggep gue apa sebenernya!?"
Dengan berurai air mata Serena terus memaki Dreandra. Dadanya begitu sakit, kenapa bisa-bisanya Dreandra menyembunyikan hal sebesar ini dari dirinya.
"Ini pasti kemauan ayah, kan!?"
Dreandra diam, karna apa yang Serena ucapakan memang tepat sasaran.
"Lo diem berarti bener!"
Serena bangkit dengan perasaan marah, bergegas pergi untuk mencari Ken namun tubuhnya ditahan oleh Dreandra.
"Ren, saya dapet beasiswa di sana. Ini kesempatan bagus untuk karir saya kedepannya. Kamu tau keluarga saya bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan, saya ingin mengangkat derajat keluarga saya."
"Tapi kenapa lo ngambil keputusan ini tanpa melibatkan gue!?"
"Ren, saya melakukan ini juga demi kamu. Kedepannya saya gak mungkin ngebawa kamu hidup susah bareng saya."
Serena menangis tergugu dengan posisi Dre yang masih memeluknya dari belakang. Rasanya ingin sekali Serena bersikap egois, ia tak bisa bila harus berada jauh dari Dreandra. Selama hidupnya, Dreandra tak pernah hilang dari pandangannya.
Kenapa bersama Dreandra rasanya begitu sulit, baru saja ia merasakan kebahagiaan karna cinta sepihaknya akhirnya terbalas namun pada akhirnya ia harus kehilangan Dreandra kembali.
"Saya janji akan kembali secepatnya. Beri saya waktu kurang lebih tiga tahun, saya akan mendapatkan kelulusan lebih cepat untuk kembali bersama kamu."
Dreandra diam-diam ikut menangis, ia juga tak rela jika harus hidup berjauhan dengan Serena apalagi saat hubungan mereka sedang dalam fase begitu membahagiakan.
Serena melepas paksa pelukan Dreandra lalu berjalan keluar kamar dengan langkah gontai, bahkan ia menutup pintu dengan kencang.
Serena kecewa dan merasa jika dirinya tak begitu berarti bagi Dreandra.
Setelah hari itu, hubungan keduanya menjadi merenggang bahkan Serena terkesan menghindari Dreandra, padahal waktu keberangkatan Dreandra tinggal menghitung hari.
Dreandra hampir saja goyah dengan keputusannya, tapi jika ia tak berangkat ia mungkin tak akan disebut layak oleh Ken untuk bisa bersama dengan Serena. Dreandra pergi untuk memantapkan hatinya sendiri dan memantapkan perasaan Serena juga. Namun jika pada akhirnya Serena lebih memilih untuk berpaling darinya, Dre tak akan keberatan. Mungkin memang benar jika perasaan yang Serena rasakan hanya sebatas rasa saling membutuhkan bukan cinta yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...