Chapter 42

547 82 19
                                    

"Tak peduli seberapa banyak harus menunggu, selagi itu kamu, akan aku tunggu."

.
.
.

Setelah pertemuan pertama dengan dokter Inara yang penuh drama, pada akhirnya Serena malah sering mendatangi dokter Inara dengan sukarela. Pasalnya Serena selalu merasa lebih baik setelah bertemu dan mengobrol dengan dokter tersebut.

Rencananya hari ini Serena akan kembali menemui dokter Inara setelah sebelumnya mengabari jika ia akan berkunjung.

"Ish! Kok di cancel terus! Daritadi gaada yang mau ambil orderan gue!" Omel Serena sambil menatap layar ponselnya dengan kesal.

Tiba-tiba seseorang menghentikan motornya di samping Serena.

"Tumben belum pulang?"

Serena mengalihkan pandanganya, di depannya sekarang sudah berada gadis tomboy yang dikenalnya tanpa sengaja beberapa bulan yang lalu.

Berawal dari guru bahasa inggris yang menyuruhnya untuk memberikan buku catatan kepada Akay atau lebih tepatnya Kayla. Setelah kejadian itu keduanya sering bertegur sapa dan beberapa kali mengobrol.

"Iya, daritadi gak ada yang ngambil orderan gue."

Alis Akay bertaut, biasanya gadis di depannya itu pasti di jemput oleh supir pribadi. Pasalnya Akay tau siapa keluarga besar Serena, tak mungkin membiarkan nona mudanya pulang sendirian.

"Supir lo gak jemput, Ser?"

"Enggak, gue kebetulan mau main dulu jadi gue nyuruh supir buat gak jemput."

"Mau bareng? Kebetulan gue lagi bawa helm dua."

"Gak usah Kay, ngerepotin nanti."

"Lo mau kemana emang?"

Serena menjelaskan arah tujuannya namun ia tak menyebutkan jika tempat yang ia tuju adalah rumah sakit jiwa.

"Kebetulan gue juga lagi mau ke arah sana, bareng aja daripada lo nunggu yang gak pasti di sini."

"Beneran lo mau ke sana?"

"Iya Serena, gue mau ke rumah sakit jiwa di sana."

Tanpa ragu Akay menyebutkan tempat dan tujuannya, alis Serena sedikit bertaut pasalnya untuk apa Akay mengunjungi tempat itu?

"Lo ada urusan apa ke sana?"

"Gue mau terapi."

"Lo--"

Serena menggantung ucapannya, sedikit ragu untuk melanjutkan takut-takut jika Akay akan tersinggung dengan ucapannya.

"Gue sering terapi ke sana udah hampir satu tahun ini. Tapi tenang aja gue gak gila, kok!" Ucap Akay menjelaskan sambil terkekeh.

"Gue juga mau ke sana."

"Lo terapi juga?"

Serena hanya mengangguk.

"Berarti berita yang tersebar itu bener, ya?"

"Berita apa?"

Pokoknya Gue Cinta! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang