Chapter 47

630 88 16
                                    

"Senyaman apapun tempat singgah pulang ku akan tetap ke rumah."



.
.
.





Sesuai janjinya, Dre benar-benar menunggu Serena di depan gerbang, bahkan tubuh jangkung itu langsung mendekat tak lama ketika Serena melangkah keluar gerbang.

"Gak jadi nginep di kampus?"

Serena melengos tanpa menjawab pertanyaan Dreandra dan langsung masuk kedalam mobil kekasihnya itu yang terparkir tak jauh dari pintu gerbang.

Dre hanya tersenyum kecil sambil menggeleng, ia pikir tak akan mudah mengajak Serena untuk pulang bersama tapi nyatanya Serena mungkin sudah cukup lelah berdebat dengannya.

Dreandra masuk dan duduk di kursi kemudi. Sekilas melirik kearah kekasihnya yang tengah merapikan polesan wajahnya di depan cermin kecil yang dibawanya.

Lagi-lagi senyum kecil terukir di sudut bibir Dreandra, kekasihnya itu terlihat begitu cantik. Apalagi setelah hampir tiga tahun tak bertemu gadisnya itu terlihat jauhhhhh lebih cantik, berpenampilan lebih feminim bahkan sesekali memakai aksesoris yang membuatnya semakin terlihat lucu.

"Mau mampir makan dimana?"

"Dah kenyang."

Serena masih bersikap ketus namun sambil menurunkan senderan kursi untuk mencari posisi yang lebih nyaman.

Setelah percakapan itu tak ada lagi percakapan lain, Dreandra fokus menyetir karna ternyata Serena tertidur tak lama setelah menemukan posisi nyamannya.

Dreandra membelokkan mobilnya masuk kedalam area salah satu apartemen elit lalu menggendong Serena yang masih tertidur pulas.

Sepanjang perjalanan banyak yang melihat ke arah Dreandra bahkan ada beberapa yang tak sungkan untuk menayangkan keadaan Serena. Dreandra juga sempat di interogasi satpam namun Dre menjawab dengan tegas jika Serena hanya sedang tertidur.

Tidur Serena begitu pulas bahkan ia tak terganggu sedikitpun saat Dreandra meletakkannya di atas kasur.

Dreandra melepas sepatu yang Serena pakai lalu menyalakan AC karna tubuh Serena terlihat sedikit berkeringat.

Tak terasa satu jam berlalu Serena mulai bergeliat, mengerjapkan matanya beberapa kali hingga mampu terbiasa dengan cahaya. Sejenak Serena sempat terperanjat karna ia tiba-tiba berada di dalam sebuah kamar asing, namun saat ingat sebelum tertidur ia bersama Dreandra jadi Serena simpulkan jika kamar ini adalah milik kekasihnya itu.

Serena merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu keluar kamar. Di depan meja dengan duduk lesehan Dreandra tengah fokus ke arah laptop dengan segelas teh di samping kirinya.

Serena rasanya seperti dejavu, ia sering melihat keadaan ini di rumahnya. Saat ini Serena merasa seperti Julia yang keluar dari kamar lalu melihat Ken yang tengah sibuk dengan laptopnya, setelah itu Julia akan mengomel karna Ken terus bekerja bahkan saat di rumah. Namun bedanya saat ini Serena hanya tersenyum lalu melangkah pelan mendekat ke arah Dreandra.

Merasa ada pergerakan Dreandra menoleh ke arah Serena yang kini sudah duduk di sofa yang Dreandra sandari.

"Sudah bangun? Mau makan?"

Serena hanya mengangguk karna memang perutnya terasa begitu lapar, Serena lupa jika dirinya melewatkan makan siang saat di kampus tadi.

"Mau saya buatkan makanan atau kamu mau makan diluar?"

"Gue lagi males keluar."

Dreandra menutup laptopnya lalu tersenyum kearah Serena.

"Yaudah saya buatkan makanan dulu. Sambil nunggu kamu boleh ambil cemilan didalam kulkas. Ada beberapa buah sama jajanan, kamu boleh ambil buat ganjal perut."

Pokoknya Gue Cinta! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang