Chapter 32

1K 95 7
                                    

Ken menarik selimut yang tersingkap dan kembali menutupi tubuh wanita di sebelahnya, menarik selimut itu hingga sebatas leher. Pemandangan dini hari yang begitu indah membuat senyum hangat terukir di bibir Ken.

Tangan Ken terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah ayu istrinya. Entah kenapa semakin lama memandang semakin besar pula keinginan Ken untuk meraup bibir istrinya yang sedikit terbuka.

Ken mulai mendekatkan wajahnya lalu dengan lembut mulai memagut bibir Julia. Merasakan hisapan dan belaian di bibirnya membuat Julia terbangun, apalagi ketika tangan Ken mulai masuk kedalam piyama yang dikenakannya.

Tangan Ken sesekali meremas gunung kembar itu secara bergantian. Lenguhan keluar dari mulut Julia saat tangan Ken mulai bermain di puncak dadanya. Ketika tidur Julia tak pernah memakai bra sehingga membuat Ken begitu leluasa untuk menyentuh dan bermain di area sensitifnya itu.

Cumbuan Ken mulai turun ke arah leher, sesekali menghisap dan menggigit kecil di beberapa area yang di sukainya. Tubuh Julia bergeliat dan sesekali mendesah saat jari-jari Ken menggesek titik sensitifnya dengan lihai.

"Mmmhhhh...sayanghh..."

Desahan yang keluar dari mulut Julia membuat Ken semakin bersemangat untuk memberikan hal lebih pada kekasih pujaannya itu.

Tubuh Ken mulai menindih setengah tubuh Julia, cumbuannya kembali membelai bibir Julia dan membawanya kedalam ciuman panas.

Sebelah tangan Ken membuka satu persatu kancing piyama yang dipakai oleh Julia. Julia membantu Ken untuk menanggalkan satu persatu pakaian yang membungkus dirinya sampai tak tersisa.

Cumbuan Ken mulai terarah ke arah buah dada Julia yang sudah tegang dan siap untuk menantang dirinya.

Saat Ken mulai menghisap, tubuh Julia langsung kejang dan bergeliat merasakan gejolak birahi di dalam tubuhnya yang terus dipancing.

"Ngghhh...hmmmhh.."

Ken dengan lihai menghisap lalu menjilat puncak gunung kembar itu dan sesekali menekan jilatannya saat ia berhasil menemukan titip sensitif.

Julia begitu di buat melayang, bahkan ia tak bisa lagi mengontrol gerak badannya yang terus bergeliat seperti cacing.

Tangan Ken terulur mengarah ke arah tubuh bagian bawah Julia yang sudah begitu basah. Tubuh Julia menggelinjang saat jari Ken mulai menggesek klitoris nya.

"Ahh..ahh..ngghhhh..di situ..nghh..ahh..sayanghh.."

Gerakan tangan Ken semakin cepat seiring dengan desahan Julia yang semakin sering.

"Ahh..ahh..nghhh..ahh..ahh..ahh.."

Sejenak mengalihkan fokusnya dari selangkangan Julia, Ken kembali mencumbu dan memagut bibir Julia dengan ganas. Mengigit, menghisap, bahkan sesekali memasukan lidahnya untuk mengajak lidah Julia bergulat.

Entah kenapa malam ini kegiatan ranjang mereka terasa sangat panas. Mungkin karna akhir-akhir ini Ken terlalu sibuk dan tak ada waktu untuk sekedar melampiaskan hasratnya.

Satu jari Ken mulai masuk membuat Julia mendesah di sela-sela cumbuannya. tak puas dengan satu jari, Ken mulai memasukan jari kedua dan kembali mengocoknya membuat tubuh Julia semakin bergeliat bahkan sedikit naik turun sesuai sodokan yang Ken berikan.

"Mhhhh...nghhh..nggh.."

Julia semakin tak karuan apalagi setelah Ken kembali bermain di dadanya. Ken begitu pandai mempermainkan hasrat istrinya sampai membuat tubuh itu bergelinjang tak karuan.

Ken tak sedikitpun mengurangi sodokan tangannya di selangkangan Julia. Permainan lidah Ken di puncak dada Julia juga begitu lihai terus menyerbu titik sensitifnya.

Pokoknya Gue Cinta! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang