"Aku gak peduli sebanyak apa kata penolakan yang kamu kasih, aku cuma mau kamu tau kalo aku tetep cinta kamu."
.
.
.
"Kamu mau ngapain?"
Serena naik ke atas tubuh Dreandra yang sedang tidur terlentang sambil membaca komik.
"Ren..," Dreandra berusaha memperingati sikap Serena. Matanya sesekali melirik ke arah pintu kamar yang tidak terkunci.
Semua orang hari ini kebetulan berada di rumah dan Dreandra membayangkan jika ada salah satu dari mereka masuk dan memergoki posisi Dre dan Serena saat ini.
"Ren, turun!"
"Gak mau!"
Beberapa waktu lalu Serena meminta lagi Dre untuk menjadi kekasihnya, entah untuk kali keberapa.
Gadis itu masih tetap berusaha seolah tak kenal lelah untuk menjadikan Dre sebagai kekasihnya. Tapi lagi dan lagi Dreandra masih dalam pendiriannya untuk menolak ajakan Serena dengan tegas."Kenapa lo nolak gue terus? Apa yang kurang dari gue?"
"Ren, tolong mengerti kalo saya gak bisa."
"Buka sedikit hati lo buat gue."
"Ren, saya mohon kamu turun dari tubuh saya. Gimana kalo ada yang masuk dan mergokin posisi kita yang seperti ini?"
"Gue gak peduli!"
Dreandra mencoba untuk berpikir. Jika ia menggulingkan tubuhnya ke kiri, otomatis tubuh Serena akan menabrak tembok sedangkan jika ia menggulingkan tubuhnya ke kanan maka Serena akan jatuh ke lantai.
Dreandra tak bisa leluasa bergerak karna ranjang yang saat ini mereka tempati adalah single bed. Ruang gerak Dreandra sangat terbatas apalagi Serena cukup menekan tubuhnya hingga Dreandra sedikit sulit untuk bergerak.
Dreandra hanya menghela nafas lalu mencoba untuk membujuk Serena dengan baik-baik.
"Saya bakal nurutin semua mau kamu tapi turun dari atas badan saya sekarang."
"Termasuk jadi pacar gue?"
"Kecuali itu."
Serena memajukan bibirnya, padahal beberapa detik lalu ia tersenyum sumringah karna ucapan Dreandra.
'tap..tap..tap.'
Keduanya repleks memandang ke arah pintu saat samar-samar mendengar langkah kaki menaiki anak tangga.
Serena tersenyum menang, bahkan dengan sengaja Serena menanggalkan kaos yang ia pakai dan hanya menyisakan bra coklat membungkus gunung kembarnya.
Mata Dreandra melotot, ia di buat semakin panik. Dre terus memohon dan membujuk Serena untuk turun dari tubuhnya tapi Serena tetep kekeh dengan pendiriannya.
"Jadi pacar gue!"
"Enggak."
"Jadi pacar gue!"
"Saya gak bisa, Serena. Tolong mengertilah," ucap Dre dengan prustasi.
"Jadi pacar gue!"
Suara langkah kaki itu terdengar semakin mendekat. Dreandra berusaha mendorong tubuh Serena tapi Serena menahan tubuhnya bahkan berpegangan pada kedua pundak Dreandra.
"Serena saya mohon."
"Jadi pacar gue!"
Dreandra benar-benar tertekan dan Serena memanfaatkan situasi itu untuk mengintimidasi Dreandra. Cara ini memang terlihat sangat licik tapi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pokoknya Gue Cinta! 2
Romanceijinkan aku menjadi tempat singgah, meski dia yang kamu jadikan rumah. ~Sequal dari POKOKNYA GUE CINTA!~ Yang mau baca cerita ini di harapkan baca cerita sebelumnya, ya.... Warning! Cerita ini masih mengandung unsur LGBT, bahas kasar dan beberapa ka...