Cerita Masa Lalu, part. end

20 3 0
                                    

Seperti biasanya, Namjoon dan Se Ryn bertemu ditempat yang sama. Kali ini, Namjoon mengajaknya ke pantai dimana pertama kali mereka dulu bertemu. Hembusan angin pantai terasa sejuk menerpa, suara ombak tak henti-hentinya saling bersambung membuat ciri khas dari sebuah pantai. Namjoon dan Se Ryn terlihat asyik bermain air dipantai tersebut, sehingga tak menyadari jika Jimin sahabat Namjoon yang kebetulan juga berada disitu. Melihat Namjoon sedang bersama seseorang, Jimin segera bersembunyi namun masih tetap bisa mengamati mereka berdua. Jimin merasa tidak asing melihat sosok yang sedang bersama Namjoon. dia lalu mengingat-ingat dan segera membuka ponsenya. Dan tepat! wajah yang sama yang sekarang ada dilayar ponselnya dengan yang dilihatnya sekarang! tak salah lagi, seseorang itu adalah adik kandungnya Seok Jin! yang pada tempo lalu, foto itu Seok Jin kirim, agar ia bisa membantu Seok Jin mencari adiknya yang pergi dari rumah.

"jadi..gadis aneh yang selalu diceritakan Namjoon itu adiknya Seok Jin ?!!" Jimin berbicara sendiri. "tapi kenapa Namjoon tak mengatakan apapun pada Seok Jin ? dan dia bersikap biasa, seolah tidak tau hubungan gadis itu dengan Seok Jin ? atau jangan-jangan...sampai sekarang dia masih belum tau kalau gadis itu adiknya Seok Jin? bukan kah waktu itu dia cerita kalau ponselnya hilang, sebelum ia sempat melihat foto yang dikirim untuknya!". Jimin menebak-nebak tapi kemudian ia tersenyum dan segera pergi menemui beberapa gadis yang telah menunggunya.

Lelah bermain, Namjoon dan Se Ryn duduk di tepian pantai tersebut sambil menikmati suasana saat itu.

"Moa ! aku ingin mengatakan sesuatu padamu" Namjoon membuka pembicaraan.

"mengatakan apa ?"

"maaf kalau aku sedikit lancang! dan berhubung keadaan ku hanya seperti ini, mungkin kau akan pikir- pikir lagi". Namjoon tersenyum pahit, ia yakin kalau Se Ryn akan menolaknya karena ia orang miskin.

"maksud mu...????!" Se Ryn bingung

"Moa! sebenarnya...aku menyukaimu! sejak pertama bertemu denganmu, entah kenapa ? aku selalu memikirkanmu. tapi aku tidak berani untuk mengatakannya padamu! semakin aku diam, aku semakin gelisah. aku tau, kau pasti akan menolakku! tapi setidaknya...kini aku sudah merasa lega karena telah mengungkapkannya".

Se Ryn terdiam untuk sesaat, memikirkan kata-kata yang baru saja Namjoon ucapkan. [Sepertinya pria ini bersungguh-sungguh, lagi pula selama mengenalnya..dia baik dan tidak pernah melakukan hal yang tidak sopan terhadapku. selain itu, pria ini juga bukan berandalan, dan aku merasa sangat nyaman didekatnya]. ucap Se Ryn dalam hati.

"sudahlah! jangan dipikirkan lagi, aku tau kalau aku sudah ditolak". Namjoon merasa patah hati, melihat Se Ryn hanya diam.

"aku juga menyukaimu!!!" ucap Se Ryn tiba-tiba

Namjoon terkejut dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"ka..kaau...serius?!"

Se Ryn menganggukan kepala tanda setuju.
"tentu..dan kau tidak salah dengar" Se Ryn tersenyum menatap Namjoon.

Bak gayung bersambut, Namjoon merasa senang sekali, dan hampir saja ia salah tingkah karena terlalu gembira. ia berusaha menenangkan diri, supaya debaran jantungnya tidak berdetak terlalu kencang serta kembali berdetak dengan normal.

"Apa aku boleh menciummu sebagai kekasihku ?". Namjoon berbisik ditelinga Se Ryn, kemudian tersenyum malu setelah berkata seperti itu. Ingin rasanya pria itu sekarang menyelam kedasar laut yang ada dihadapannya, sangking malunya..atas tindakannya meminta hal tersebut. Tetapi syukurnya, Se Ryn  malah mengijinkan.

"Berikan aku ciuman pertamamu sebagai kekasihku". Se Ryn tidak keberatan, Namjoon perlahan mendekatkan wajahnya pada Se Ryn, semakin dekat..semakin dekat..dan! kini ia pun menciumnya. Jimin yang melihat mereka dari kejauhan tersenyum.

"Ternyata pangeran berhati dingin juga bisa hangat seperti itu. sepertinya, adik Seok Jin ini benar-benar seorang dewi." gumam Jimin.

"lunas !" ucap Se Ryn tersenyum

"maksudnya ?" Namjoon sedikit bingung.

"bukankah dulu kau pernah minta ganti perihal ciuman tak sengaja itu ?.  bahkan mengatakan kalau aku menikmatinya. tapi, bukankah barusan kau yang menciumku, dan sepertinya..kau begitu menikmatinya". jelas Se Ryn, Namjoon menjadi sedikit tersipu malu mendengarnya.

"Moa! apa kau tidak menyesal mengenalku ?"

"tidak!"

"aku berjanji padamu, kelak aku akan memberikan kehidupan yang layak padamu". ucap Namjoon penuh percaya diri.

"aku tunggu janjimu! kita akan melewatinya bersama-sama". Se Ryn menyandarkan kepalanya di bahu Namjoon. mereka menatap laut lepas dengan menyimpan ungkapan hati masing-masing.

[Moa! kelak kau tak perlu merasa kesusahan lagi. aku akan memberikan kehidupan yang semestinya untukmu]

[Jun..aku tau, kalau kau adalah orang yang baik. karena kau begitu tulus ingin membahagiakan aku..?!! tenang saja, aku akan membantumu diam-diam. tanpa harus merusak ketulusanmu]





***





Sore itu, Seok Jin dan Namjoon bermain ke kediaman Jimin. mereka bertiga sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah diruang belajar Jimin.

"Seok Jin! sepertinya..kau dan Namjoon akan menjadi saudara sungguhan..". celetuk Jimin.

"Apa ???!!!" ucap Seok Jin dan Namjoon bersamaan

"tapi...bukankah persahabatan kita bertiga ini memang terasa seperti saudara?" lanjut Seok Jin.

"yang kumaksud bukan itu.., tetapi Kau dan Namjoon mungkin akan jadi keluarga sungguhan" Jimin tersenyum.

"bagaimana mungkin ?!!" sela Namjoon

"tentu saja mungkin...! aku sudah melihat sendiri gadis yang kau ceritakan padaku dan Seok Jin! dan aku tidak salah mengenalinya. gadis yang kau kejar itu.., bukaan bukan bukaan...maksudku, kekasihmu itu. dia itu adalah adiknya Seok Jin." Jimin berdiri di hadapan Namjoon sambil menunjuk ke arah Seok Jin, kemudian ia berganti arah berdiri di hadapan Seok Jin. "dan kekasih sahabatmu itu, yang selalu ia ceritakan pada kita adalah adikmu Kim Se Ryn!". Jelasnya

"Apa ?????!!!!!"  ucap mereka berdua kembali karena kaget.

"jadi...,gadis yang selama ini kau kejar itu Se Ryn !" ucap Seok Jin

"kalau benar, memangnya kenapa ? lagipula aku juga tidak tau kalau ternyata dia adikmu. kalau dari awal aku tau dia adalah adikmu. mungkin aku tidak harus susah payah mengejarnya."

"Seok Jin! sepertinya adikmu itu benar-benar seorang dewi. dia sangat mempesona, keindahannya sungguh berbeda. dari yang aku tau, hanya dia satu-satunya yang bisa membuat si pangeran berhati dingin ini meleleh dan bersikap hangat layaknya kekasih" Jimin menggoda Namjoon.

"Maksudmu??" Seok Jin menoleh ke arah Jimin. Jimin sigap menutup mulut dengan kedua tangannya.

"apa yang telah kau lakukan pada adikku ?" tanya Seokjin.

"aku tidak melakukan apa-apa !" jawab Namjoon. Seok Jin menoleh ke arah Jimin, Jimin hanya menguncupkan jari-jari kedua tangannya dan menempelkanya.

"apa yang telah kau lakukan selain menciumnya ?" Seok Jin Menyerbu ke arah Namjoon

"tidak ada ! aku tidak melakukan apa-apa pada adikmu"

"kalau kau melakukan hal yang lebih pada adikku. kau harus bertanggungjawab! aku akan menghajarmu kalau kau melarikan diri".

"iya..iya..iya..!! tidak melakukan apapun pada adikmu, aku tetap ingin bertanggung jawab. aku mencintai adikmu! dan aku ingin menikahi adikmu!". Namjoon mengucapkan sederet kalimat itu dengan lantang. Jimin segera melerai mereka berdua, mereka bertiga pun akhirnya tertawa terbahak bersama setelah mengetahui kebenarannya.

"lebih baik kalian diam saja, tidak usah mengatakan pada Se Ryn  kalau kalian sudah berteman lama" usul Jimin

"aku setuju! bukankah selama ini ia bepura-pura miskin juga padaku. kalau dia tiba-tiba tau, takutnya! ia akan kecewa padaku. aku tidak ingin membuatnya sedih."

"oke! ketika tiba saatnya nanti, baru kita jujurkan semua padanya."  lanjut Seok Jin. mereka sepakat untuk tidak mengatakan yang sebenarnya dulu pada Se Ryn.





***

I Love You My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang