Hari ini tidak seperti biasanya, Na Ra yang selalu terihat berdua dengan Shin Hae, kini hanya sendirian saat memasuki kelas. ia mengambil tempat duduk kosong tepat disebelah Namjoon yang sudah lebih dulu datang.
"sendirian ?? Shin Hae mana ?".
"memangnya kau tidak tau ? dia sedang sakit"
"oooo...." tak ada kalimat yang ingin Namjoon ucapkan.
"kenapa Shin Hae sakit kau malah tidak tau ?"
"tentu saja aku tidak tau!? kau pikir aku tinggal serumah dengannya!"
"bukannya kau itu kekasihnya, bagaimana mungkin sampai tidak tau" ucap Na Ra tetapi hanya dia sendiri yang bisa mendengar ucapannya." apa benar jika mereka kembali menjadi kekasih??" Na Ra meragukan feelingnya.
"Joon! karena Shin Hae sedang sakit, bagaimana...setelah kelas bubar nanti kita membesuknya bersama"
"oke👌!" jawabnya singkat tanpa banyak kata.
Shin Hae terbaring diranjang karena sakit, dari tadi malam ia demam karena terkena hujan saat mengejar kucing peliharaannya yang lari ke halaman rumah. sesuai janji, Na Ra dan Namjoon mengunjungi Shin Hae yang sedang sakit dikediamannya. setelah di izinkan masuk, mereka berdua berjalan menuju kamar Shin Hae.
"Na Ra!? kau datang sendiri ?" tanya Shin Hae saat melihat sahabatnya itu masuk kedalam kamarnya. Na Ra tidak menjawab, tetapi wajahnya berpaling kearah pintu untuk menunjuk Namjoon yang saat itu juga masuk sambil membawa sebuah parcel buah dan meletakkannya diatas nakas disamping ranjang Shin Hae.
"terima kasih!". ucap Shin Hae, ia berusaha duduk dan bersandar dibahu ranjang.
Na Ra duduk diatas kasur, Namjoon menarik kursi belajar dan duduk di dekat Shin Hae.
"Shin Hae, bagaimana keadaanmu sekarang ?" tanya Na Ra
"sudah jauh lebih baik dari pada malam tadi"
"kau harus banyak-banyak istirahat..supaya cepat kembali lagi kekampus"
"tentu saja! dokter bilang, aku hanya butuh istirahat beberapa hari saja".
"uuupss!!" Na Ra menepuk jidatnya berpura-pura. "aku lupa mengumpulkan tugas siang ini. aku harus pergi duluan ya.., Joon tolong temani Shin Hae dulu" Na Ra segera keluar, ia sengaja pergi dari kamar Shin Hae karena ingin membiarkan Shin Hae dan Namjoon berbicara berdua tanpa ada gangguan. Na Ra mengira jika hubungan keduanya sedang bermasalah, mengingat sikap Namjoon yang dingin saat menanggapi Shin Hae yang sedang sakit.
"kau mau makan buah ? biar kuambilkan" tawar Namjoon pada Shin hae saat Na Ra sudah benar-benar pergi keluar.
"ambilkan untukku jeruk".
Namjoon mengambil buah jeruk dari parcel yang ia bawa tadi lalu mengupasnya untuk Shin Hae.
"ini !" Namjoon memberikan buah itu pada Shin Hae."terima kasih". Shin Hae mengambilnya dari tangan Namjoon dan mulai memakannya satu per satu. Suasana menjadi hening dan mereka berdua tiba-tiba merasa sangat canggung dengan keadaan sekarang.
"Joon..maafkan aku !" Shin Hae membuka suara memecah keheningan yang ada.
"maaf...??? maaf untuk apa ??" Namjoon mengeryitkan kening.
"maaf untuk semua yang telah terjadi pada hubungan kita dulu".
"sudahlah...lagipula semua itu sudah berlalu".
"apa kau masih menyayangiku?"
Namjoon menganggukkan kepala menyetujui ucapannya lalu berkata,"kalau aku tidak menyayangimu, bagaimana mungkin aku ada disini sekarang!"
Shin Hae tersenyum mendengarnya. ia kemudian meraih tangan Namjoon dan menggenggamnya.
"Joon...! apakah kita bisa seperti dulu lagi ?" Shin Hae menatap Namjoon
"maksudmu ?" Namjoon membalas tatapannya.
"apa kita bisa kembali bersama ? Joon..aku masih menyayangimu! selama ini aku masih mencintaimu". Shin Hae mengungkapkan isi hatinya. mendengar itu, Namjoon melepaskan tangannya dari genggaman Shin Hae.
"Shin hae, aku menyayangimu..bukan berarti aku ingin kembali padamu".
"kenapa..kenapa ??!! bukankah dulu kau sangat mencintaiku ??"
"dulu aku memang mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu. tapi apa yang kau lakukan ? kau berselingkuh dibelakangku. bahkan saat kau ketahuan didepan mataku, kau mengatakan kalau kau tidak mencintaiku. apa kau lupa semua itu ?!" suara Namjoon terdengar datar tanpa tekanan. Airmata Shin Hae tumpah saat mendengar penuturan dari mulut seorang Kim Namjoon
"Namjoona...! izinkan aku memperbaiki semuanya bersamamu"
"bukankah pernah kau katakan saat itu! jika semua memang berakhir, maka kedepannya tidak ada lagi kesempatan untukku. dan kau, memilih pergi dariku! kau bahkan berlalu pergi bersama pria itu".
"bukannya tadi kau bilang, kalau kau masih menyayangiku ?!"
"kau jangan salah paham! aku menyayangimu hanya sebatas sebagai teman..dan tidak lebih dari itu! sebaiknya sekarang aku pulang, jaga dirimu baik-baik."
tangan Namjoon ditarik oleh Shin Hae ketika ia berbalik akan melangkah pergi.
"apa sekarang telah ada seseorang dalam hatimu ? apa karena hal itu ? sehingga aku tidak punya kesempatan darimu ?""ada atau tidaknya seseorang dalam hatiku, tidak ada hubungannya denganmu. masalah itu cukup jadi urusanku sendiri, dan bukan urusanmu ! Shin Hae, jika kau masih ingin kita berteman..tolong! jaga sikapmu seperti biasanya." Namjoon menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Shin Hae dan pergi dari hadapannya tanpa menoleh kebelakang. kini hanya tertinggal Shin Hae seorang diri dengan tangisnya didalam kamar tersebut.
***
Setelah menemukan mansion yang cocok sesuai instruksi Se Ryn dan mengurus segala keperluan untuk mansion tersebut, tuan Mo pun mengajak tuan dan nyonya Han untuk melihatnya.
"bagaimana menurut kalian ?"
"mansion ini sangat bagus dan besar. ini lebih besar daripada rumah tinggal kami". nyonya Han
"apa kalian suka ?"
"tentu saja suka! rumahmu ini sangat indah dan nyaman".
"ini bukan rumahku"
"jadi ? ini rumah siapa ?"
"ini rumah kalian!"
"apaaaa????" tuan dan nyonya Han kaget
"kenapa ini bisa jadi rumah kami ? kami bahkan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli mansion seperti ini" tuan Han bingung
"anda adalah seorang direktur dan nyonya adalah wakil direktur sekaligus perancang utama dibutik yang kini sedang naik daun. tentu saja perusahaan memikirkan status kalian"
"apakah kami harus menggantinya pada perusahaan ? kalau memang begitu. berapa yang harus kami cicil tiap bulannya ?"
"anda tidak perlu mengganti ataupun mencicilnya. karena semua ini gratis! ini kunci rumahnya". tuan Mo memberikan kunci mansion tersebut pada tuan Han." segeralah untuk pindah kesini. semoga besok mansion ini sudah ditempati pemiliknya."
"apa kau juga dapat ?"
"sudah! bahkan aku sudah memilikinya jauh sebelum direktur Han dan dan istri ikut bergabung".
"presdir benar-benar baik" ucap nyonya Han.
"tidak salah lagi! dia benar-benar sangat baik" balas tuan Mo
Tuan Han dan istrinya menangis, mereka tidak menyangka akan mendapatkan dan tinggal dimansion mewah seperti itu. bahkan selama hidup ini, mereka bahkan tidak berani bermimpi untuk bisa memilikinya. bahkan uang dari gaji yang mereka dapat, mereka sisihkan untuk merenovasi rumah yang selama ini mereka tinggali. tapi sekarang, kini mereka malah memiliki sebuah mansion mewah yang jauh melebihi impian sederhana mereka.
"sudahlah! jangan menangis lagi. presdir bilang, direktur Han dan istri adalah orang yang baik dan rajin. jadi, memang sudah pantas jika banyak kebaikan yang datang menghampiri".
tuan Mo menenangkan mereka supaya tidak menangis lagi.***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Soulmate
RomantikSe Ryn, seorang gadis yang terjebak cinta dari dua pria Namjoon dan Yoongi yang disebabkan oleh wanita dari masa lalu mereka berdua. Namjoon adalah kekasihnya tetapi Se Ryn malah sering salah paham padanya. Semua itu terjadi karena shin hae, kekasi...