Kelinci Kesayangan

16 4 0
                                    

Angin malam kini perlahan mulai terasa dingin, tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat dan malam semakin tinggi. setelah mengakhiri ceritanya, Namjoon lalu mengajak Se Ryn kembali ke restoran.

"sudah larut malam..sebaiknya kita pulang! kita temui kakakmu dan Viola terlebih dulu".

"ngomong-ngomong...teman kalian yang bernama Jimin itu, sekarang dimana ?"
tanya Se Ryn saat diperjalan balik

"Dia sekarang lagi di Amerika! nenek nya sedang  sakit, dan dirawat disana. jadi dia pindah kuliah untuk menemani neneknya." jawab Namjoon. "kalau boleh tau! saat kita pertama bertemu, kau sedang bertengkar dengan kakakmu karena masalah apa ?" Namjoon balik bertanya.

"cho co!"

"cho co ?????"

"Choco itu seekor kelinci putih, pemberian dari seorang teman sewaktu aku berkunjung ke desa. aku senang sekali! dan merawat Cho co tiap hari dengan baik. tapi...pada hari itu! aku menitipkan Cho co pada kakak dan...kau tau ??? entah apa yang ia makan ? akhirnya Cho co mati karena keracunan!". Se Ryn bercerita dengan sedikit kesal. "untung kau menanyakannya! aku lupa membuat perhitungan pada kakak. karena hari itu aku telah puas memukulmu".

"jadi...kalian berdua bertengkar hanya gara-gara seekor kelinci yang bernama Cho co!". Namjoon terbahak tak bisa menahan tawanya lagi. " dan kau memukulku hanya karena masalah itu."

"kenapa kau malah tertawa ??". Se Ryn menghentikan langkah dengan wajah cemberut.

"tentu saja menertawakanmu! aku heran ? otak mu ini sebenarnya terbuat dari apa ??" Namjoon berdiri dihadapannya sambil menyilangkan kedua tangannya didada. "jelas-jelas kejadian itu sudah berlalu hampir dua tahun yang lalu. dan kini kau mengingatnya dan ingin membuat perhitungan dengan kakakmu? dasar gadis bodoh..!".

"apa kau bilang ???!"

"bodoh!!"

"kau !!". Se Ryn ingin memukulnya tetapi kemudian ia hanya melemparkan pandangannya kearah lain dan melanjutkan langkahnya. Namjoon segera mengikuti dan mengiringi langkahnya.

"kau tau ?? aku sering mendengar!diluar sana....orang-orang yang tak mengenalimu melihatmu sebagai sosok yang sempurna. mereka mengatakan kau cantik..baik..pintar dengan segudang prestasi dan semuanya ada padamu. bahkan Jimin sendiri berkali-kali mengatakan kau seorang dewi. tapi...menurutku, mereka semua tidak pernah tau jika gadis ini sebenarnya bodoh, dan aku menyukainya karena hal itu."

"apa aku benar-benar bodoh ??"

"tidak juga! tetapi kadang kala..saat bersamaku kau bersikap seperti orang bodoh dan menurutku itu manis ". Namjoon tersenyum.

"kau memang pandai berkata-kata. Bilang saja kalau kau memang ingin mengataiku bodoh". Se Ryn mencibirnya.

tak jauh dari mereka kini,  terlihat Seok Jin dan Viola yang sudah menunggu mereka di depan restoran. Se Ryn segera berlari ke arah kakaknya dan kemudian menarik kedua telinganya. Viola hanya melongo melihat tingkah kakak beradik tersebut.

"aku lupa membuat perhitungan denganmu ! gara-gara kakak, Cho co ku dulu mati! kau kan yang meracuninya! sampai sekarang kau tidak mau mengaku ?!!!".

"iya..iya..aku mengaku !!! ". ucap Seok Jin, Se Ryn lalu melepaskan tangannya dari telinga kakak nya. "tapi aku tidak sengaja. saat itu aku sedang membuat sebuah penelitian kimia. ketika kau menitipkannya padaku, aku sempat bermain sebentar dengannya.dan...aku lupa menutup pintu kandangnya waktu ayah tiba-tiba menyuruhku mencarikan berkasnya diruang kerjanya. dan saat aku kembali, kulihat kelincimu itu sudah mati karena makan racun."

"kenapa waktu itu kau tidak mau mengaku !". Se Ryn kembali menarik kuping kakaknya.

"karena aku tau! kau pasti akan marah besar padaku. aku minta maaf !!!".

I Love You My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang