Liburan di Puncak part.2 end

15 3 0
                                    

Namjoon keluar dari kamar mandi dan melihat Se Ryn yang tengah berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut sesuai perintahnya. ia kemudian mengenakan piyamanya lalu berbaring disamping Se Ryn yang posisinya kini sedang berbaring membelakanginya. Namjoon kemudian berbalik menghadap kearah Se Ryn dan perlahan memeluknya dengan lembut.

"Moa..., kenapa kau belum tidur ?". Ucapnya saat mengetahui bahwa kekasihnya tersebut ternyata masih terbangun.

"entah lah...aku sudah mencoba memejamkan mata..tetapi mataku rasanya tidak mengantuk sama sekali"

"apa karena kau takut padaku ? sehingga kau takut untuk tidur..!?"

"terus terang, sebenarnya aku sangat gugup...karena ini pertama kalinya kita tidur sekamar dan berbagi ranjang bersama". Se Ryn berbalik kebelakang menghadap Namjoon

"apa kau gugup aku akan melakukan hal tak senonoh padamu?". Namjoon membelai lembut wajah Se Ryn. Se Ryn menggelengkan kepalanya.

"aku tidak pernah merasa segugup ini sebelum-sebelumnya, tapi ini pertama kalinya aku seperti tidak punya keberanian menghadapi pria dan menolak dengan tegas".

"apa mungkin karena kau mencintaiku ?"

"mungkin saja! aku ingin sekali menolak setiap sentuhan yang kau lakukan sekarang, ingin sekali memukulmu dan memakimu seperti yang sudah-sudah. tetapi hatiku tidak mampu, rasanya hatiku memaafkanmu, hatiku malah menginginkan kasih sayangmu. dan rasa sayang sekarang, rasanya bertambah besar padamu".

"kalau  begitu.., cukup denganku saja kau merasa begitu..jangan pernah ada yang lain lagi". Namjoon tersenyum dan mengecup lembut di dahi Se Ryn." Moa, aku akan pindah ke jepang"

"kenapa ?". Senyum diwajah Se Ryn mulai berubah

"ayah memintaku membantunya mengurus cabang yang baru dibuka disana".

"sampai kapan kau disana ?"

"setidaknya hingga aku lulus kuliah!"

"berarti lama sekali aku akan merindukanmu". airmata Se Ryn menetes

"tidak! kau masih bisa menghubungiku lewat telpon. bisa juga saat liburan tiba, aku atau kamu bisa saling mengunjungi." Namjoon menghapus airmata Se Ryn.

"tapi tetap saja semuanya terasa berbeda.."

"Moa, apa kau kira aku tidak sedih harus berpisah sejauh ini ?". Namjoon memeluk Se Ryn yang mulai terisak karena merasa sedih.

"aku takut, kepergianmu ini akan meninggalkanku selamanya. mungkin disana kau akan terpikat gadis lain". Se Ryn berusaha menahan suara tangisannya agar hanya didengar oleh Namjoon. ia pun merasa malu jika ada orang  yang lainnya mendengar ia menangis.

"Moa! percayalah padaku! didalam hatiku, tidak ada yang lain lagi. orang yang mengisi seluruh hatiku itu hanya kamu seorang..dan, tak ada tempat lagi untuk yang lain". mendengar penuturan dari mulut Namjoon, Se Ryn hanya mengangguk.

"aku akan berangkat tiga hari lagi. semua keperluanku juga sudah dipersiapkan".

"kenapa kau baru mengatakannya sekarang ? kenapa tidak kemarin-kemarin memberitahuku"

"karena aku tidak ingin... melihatmu bersedih terlalu lama, memikirkan keberangkatanku. setidaknya, jika aku memberitahumu sekarang! aku hanya melihat wajah sedihmu ini sebentar saja." Namjoon mencoba membuat Se Ryn merasa tenang. " aku yakin! kamu pasti kuat menahan rindu perpisahan kita. aku janji! jika ada waktu kosong, aku akan segera datang menemuimu."

"janji ya.." tangis Se Ryn mulai berhenti ketika melihat Namjoon mengangguk untuk menyetujuinya.
Namjoon mencium Se Ryn dengan lembut dan hangat, seolah tak ingin menghentikannya. dia sadari, ketika dirinya berangkat..maka dia tidak bisa mencium gadis yang dia cintai itu dalam jangka waktu yang sangat lama. setelah cukup lama, Namjoon melepaskan ciumannya ketika ia mulai merasa sangat bergairah pada Se Ryn.

I Love You My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang