pagi ini Se Ryn bangun siang, ia duduk sambil menguap setelah itu ia menggeliat mengencang otot tubuh dan tulangnya. diliriknya jam beker yang sudah menunjukkan pukul dua belas, ia lalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. tak berselang lama, Se Ryn keluar dari kamar tidur dalam keadaan rapi. ia menuju keruang makan, dilihatnya diatas meja makan hidangan untuk makan siang sudah tersaji dengan rapi.
"Nona Ryn sudah bangun.." ucap bibi Lee sambil mengatur beberapa perlengkapan makan diatas meja. "tadi tuan muda bilang kalau hari ini akan makan siang dirumah bersama nona" kepala pelayan itu tersenyum pada Se Ryn.
" bibi Lee, apa Namjoon selalu makan siang di rumah ?"
"sangat jarang...kecuali jika dia memang sedang berada dirumah. ia biasanya makan dirumah saat sarapan dan makan malam saja". jawabnya. Se Ryn mengangguk-angguk sambil memperhatikan tiap makanan yang sudah disajikan. " tuan muda berpesan untuk memasak makanan kesukaan nona Ryn..".
"tuan muda Kim bilang, kalau nona Ryn kemarin berulang tahun. tapi tuan muda tak sempat merayakannya untuk nona karena tuan muda sangat sibuk bekerja" sambung Hana, pelayan yang lainnya.
Se Ryn duduk disalah satu kursi meja makan, ia tersenyum sambil jari-jari tangannya memegang cincin yang saat ini terpasang dijari manisnya.
"benar, dia tidak merayakannya tetapi kemarin dia ingat dan memberiku hadiah ulang tahun.""kami sangat senang mendengarnya" ucap bibi Lee
"kami sudah tau jika nona Ryn sangat istimewa untuk tuan muda Kim." lanjut Hana
"tau dari mana ?" Se Ryn menatap bibi Lee dan Hana secara bergantian ingin segera meminta jawaban.
"tuan muda sendiri yang bercerita pada kami" kata bibi Lee.
baru saja bibi Lee mengucapkan kata tersebut, Namjoon datang dan memasuki ruang makan sambil membawa seikat bunga yang cantik yang kemudian diberikan untuk Se Ryn.
" ini untukmu. maaf jika kemarin tak bisa merayakan ulang tahunmu". Namjoon menyerahkan bunga tersebut sembari mencium kening Se Ryn yang masih dalam posisi duduknya.
"terima kasih ! aku bahkan lupa jika aku berulang tahun, tapi kau kemarin masih mengingatnya dan memberiku hadiah" Se Ryn menerima bunga yang diberikan padanya dan mendongakkan kepalanya menatap wajah Namjoon yang berdiri disamping tempat duduknya. Namjoon menarik kursi dan duduk disamping Se Ryn serta mengajak nya untuk memulai makan. Bibi Lee dan Hana tersenyum senang melihat sang majikan dan kekasihnya tersebut..mereka merasa, suasana rumah sekarang lebih ceria daripada saat majikannya itu hanya tinggal sendirian, kehadiran Se Ryn telah membuat hari-hari Namjoon, Pria yang selalu memasang wajah dingin tersebut dirumah itu menjadi lebih banyak tersenyum.
"hari ini kau mau kemana ? biar aku temani" tawar Namjoon
"apa kau tidak sibuk ?"
"tidak juga...memangnya kenapa ?"
"apa aku boleh bermain kekantormu ?"
"tentu saja boleh..kapanpun kau mau!"
" benarkah ?"
"kapan kau mau bermain kesana ?"
"hari ini ! apa aku boleh ikut bersamamu hari ini ?".
"baiklah..! setelah selesai makan siang, kita akan berangkat kesana". Namjoon mengiyakan permintaan Se Ryn. dia tersenyum melihat sang kekasih yang terlihat begitu senang mendengar jawaban darinya.
***
Namjoon dan Se Ryn berdiri tepat didepan pintu masuk sebuah gedung perkantoran. Se Ryn menyebarkan pandangan matanya ke setiap arah dikantor tersebut. terlihat jelas dari kaca yang hitam transparan kalau didalam gedung itu sedang banyak kesibukan. terlihat dari karyawan yang sibuk lalu lalang mengurusi pekerjaannya masing-masing.
"ayo masuk !" Namjoon mengajak Se Ryn untuk mengikutinya. Namjoon menempelkan tanda pengenalnya di tempat sensor khusus untuk membuka portal akses masuk kekantornya. "nanti akan aku minta Alan untuk membuatkan tanda pengenal untukmu agar kau bisa mengunjungiku disini kapanpun kau mau". Namjoon membawa Se Ryn masuk kesebuah lift untuk menuju ke gedung kantornya.
Sesampainya gedung kantor The Kim@omega Company. di pintu masuk mereka disambut oleh satpam dengan ramah, begitupun saat melewati bagian costumer service dan HRD, saat masuk ke bagian kantorpun para karyawan menyapanya dengan ramah. mereka semua terlihat sangat menghormati Namjoon yang merupakan CEO di tempat itu, kali ini mata mereka semua juga tertuju pada sosok wanita yang sedang berjalan bersama atasan mereka tersebut. wanita cantik itu telah membuat Namjoon yang biasanya hanya memasang wajah dingin itu kini tersenyum saat membalas salam dari mereka.
"ini Alan, sekretaris pribadiku. dia yang membantuku mengurus semuanya disini". Namjoon memperkenalkanya pada Alan yang baru saja dia panggil untuk keruangan kerjanya.
"Alan! salam kenal" Se Ryn menjabat tangannya. "terimakasih sudah merepotkanmu untuk mengurusnya disini". ucap Se Ryn sambil menunjuk Namjoon yang sudah duduk di kursi kerjanya.
"tidak apa-apa! itu sudah tugas saya, saya digaji memang untuk itu." Alan tersenyum sambil menatap bosnya yang sedang sibuk menulis sesuatu dikertas.
"Alan ! tolong buatkan kartu pengenal untuknya, untuk akses keluar masuk kantor. ini berkasnya !" Namjoon memberikan lembaran kertas yang barusan ia tulis tadi.
"baik pak !" tanpa menunggu lama Alan keluar dari ruang kerja Namjoon untuk mengikuti perintahnya dengan segera.
Alan pergi menuju ke ruang HRD untuk membuat kartu pengenal untuk Kim Se Ryn sesuai dengan catatan yang ia terima dari Namjoon.
"apa wanita cantik itu kekasihnya tuan Kim ?" tanya pegawai HRD itu pada Alan.
"sepertinya iya!" jawab Alan singkat
" tadi..hampir semua karyawan dikantor ini membicarakannya"
"tentang apa ?"
"biasanya bos kita itu berwajah dingin walaupun sedang menjawab sapaan karyawan. tetapi tadi, dia tersenyum saat wanita cantik itu bersamanya".
" kekasih bos itu memang terlihat sangat baik" Alan membenarkan
"semoga saja dia sering berkunjung kemari agar bos kita itu tersenyum bahagia. bukankah suasana hari ini begitu berbeda sejak bos mulai tersenyum." karyawan tersebut berharap
"aku juga berharap begitu !" jawab Alan sambil tersenyum dan mengambil kartu pengenal Se Ryn yang telah selesai dibuat untuk diserahkan pada Namjoon.
***
Setengah hari ini Se Ryn merasa senang menemani Namjoon dikantornya, setidaknya ia tau apa yang dilakukan kekasihnya saat berada dikantor. Se Ryn duduk ditepi ranjangnya, diraihnya ponselnya yang ada dimeja rias dan menghubungi Tuan Mo.
"Tuan Mo ! bisa kirimkan laporan keuangan untuk bulan kemarin ke emailku ?"
"akan segera saya kirimkan". Tuan Mo mulai sibuk mencari laporan data keuangan di komputernya dan mengirimkannya untuk Se Ryn.
Se Ryn membuka laptopnya dan membuka laporan keuangan yang dikirimkan ke email miliknya. setelah memeriksa laporan tersebut, Se Ryn merasa puas dengan hasil yang ada, ia kembali menghubungi tuan Mo.
"kerja bagus ! Tuan Mo, belikan Sebuah mobil untuk direktur Han".
"akan segera saya cari. nona muda..." Suara tuan Mo terhenti dan terdengar desahan nafasnya yang terhembus dengan berat.
"tuan Mo ada apa ?" Se Ryn penasaran.
" Begini...Direktur dan wakil direktur Han sangat ingin sekali mengetahui pemilik asli butik tempat mereka bekerja selama ini. bagaimana menurut nona ?"
"kalau mereka memang sangat ingin tau..katakan saja yang sebenarnya, seperti yang kau ketahui selama ini". Se Ryn memberikan saran
"baik nona muda.." Tuan Mo kembali melanjutkan pekerjaannya setelah nona muda Kim mengakhiri panggilan teleponnya.
Malam semakin larut, cuaca menjadi semakin dingin Se Ryn mulai mengantuk setelah memeriksa laporan yang ia minta dari tuan Mo dengan teliti. ia mematikan laptopnya dan segera menenggelamkan dirinya kebawah selimut untuk segera tidur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Soulmate
RomanceSe Ryn, seorang gadis yang terjebak cinta dari dua pria Namjoon dan Yoongi yang disebabkan oleh wanita dari masa lalu mereka berdua. Namjoon adalah kekasihnya tetapi Se Ryn malah sering salah paham padanya. Semua itu terjadi karena shin hae, kekasi...