Pindah ke Negeri Sakura

6 2 0
                                    

Setelah pesawat yang ditumpangi Se Ryn lepas landas meninggalkan bandara, Seok Jin masih menatap pesawat yang kini membawa adiknya jauh dari mereka hingga pesawat tersebut hilang dari pandangan mata. ponselnya berdering, Seok Jin berjalan menjauh dari orang tuanya untuk menjawab panggilan tersebut, yang tak lain adalah Namjoon.

"apa dia sudah berangkat ?"

"sudah..pesawatnya baru saja berangkat".

"nanti aku akan menjemputnya dibandara. Jin..! maaf, karena aku tidak bisa secara langsung menjemput Ryn ke sana".

"tidak masalah..lagipula dia kan sudah dewasa, sudah bisa dan berani melakukan perjalanan sendiri". ucap Seok Jin, Namjoon tertawa mendengarnya. "apa yang kau tertawakan ?" Seokjin heran.

"apa sekarang kau sudah menganggapnya seorang wanita dewasa ? biasanya kau menganggapnya gadis kecil".

"tentu saja! dia sudah dewasa, dia bukan lagi adik kecilku yang selalu ingin berada didekatku. kini dia hanya ingin didekatmu! dia sudah meninggalkanku sebagai kakaknya yang sangat menjaganya hanya untuk bersamamu".terdengar helaan nafas berat Seok Jin." Namjoona! aku percayakan dia padamu. jaga adikku dengan baik".

"jangan khawatir. aku pasti akan menjaga adikmu juga kekasihku dengan baik".

"Joon sudah dulu ya..aku harus mengantar orang tuaku ke rumah dulu". setelah panggilan berakhir, Seok Jin kembali mendatangi kedua orang tuanya untuk mengantar mereka kembali. sementara itu, Namjoon menatap ke arah Jam yang ada di atas meja kerja kantornya untuk memastikan kapan dia harus berangkat untuk menjemput sang kekasih dibandara.





***





Mata Namjoon beralih ke sebuah foto dirinya bersama Se Ryn yang terpajang di samping jam tersebut. tangan Namjoon pun meraihnya dan menatap dengan seksama..diperhatikannya wajah wanita dengan senyum manisnya tersebut.

"kau datang! kau benar-benar datang!" Namjoon tersenyum sendiri. "bahkan sampai kemarin pun..rasanya aku seperti tidak kerasan berlama-lama disini, aku selalu berharap secepatnya bisa pulang. tapi hari ini, suasana hatiku berubah, mengetahui kau akan ada disini..aku bahkan kini tak berpikiran untuk kembali. asal ada kau, aku sudah bahagia". Namjoon berbicara sendiri pada foto Se Ryn. setelah puas memandangnya, Namjoon meletakan foto itu ketempat semula dan melajutkan pekerjaannya dengan cepat agar tidak terlambat untuk menjemput Se Ryn.




***



Sebelum menjemput Se Ryn, Namjoon meminta pada para pengurus rumah untuk menghias kamar Se Ryn  seindah mungkin. Namjoon gelisah menanti kedatangan pesawat yang ia tunggu-tunggu, ia menjadi tidak karuan takut terjadi apa-apa dengan pesawat yang ditumpangi Se Ryn. namun semua perasaan itu sirna, saat pesawat itu sekarang sudah landing dengan selamat.
Namjoon berlari ke arah Se Ryn, saat ia sudah melihatnya.

"Moa!!" teriak Namjoon, ia lalu berlari kearahnya dan memeluknya. Akhirnya kini dia bisa mendekap wanita yang dicintainya lagi.

"Jun..." ucap Se Ryn didalam pelukannya

"maafkan aku, aku tidak bisa menjemputmu secara langsung dari sana"

"sudahlah..tidak apa-apa". Se Ryn melepaskan pelukan, Namjoon lalu meraih koper yang ada didekat mereka dan membawa Se Ryn pulang ke apartemennya.

Sesampainya diapartemen, mereka disambut oleh beberapa pelayan yang bertugas mengurus keperluan rumah tangga diapartemen Namjoon. ia pun memperkenalkan tiap pelayan tersebut pada Se Ryn, mereka menyambut Se Ryn dengan senang hati karena mereka tau, kalau Se Ryn lah kelak yang akan menjadi Nyonya rumah itu untuk mendampingi tuan muda Kim seperti yang sering Namjoon katakan pada mereka. Se Ryn merasa tersanjung karena kehadirannya disambut dengan hangat dan bahagia oleh mereka. sementara salah satu dari mereka segera membawakan koper milik Se Ryn ke kamar yang sudah disiapkan untuknya. Saat Se Ryn dibawa ke kamarnya, ia terkejut ketika melihat dalamnya. kelopak bunga warna putih dan merah bertaburan hampir diseluruh lantai, termasuk diatas kasur. balon berwarna dove yang senada dengan kelopak bunga menghiasi plafon kamar tidurnya dengan pita berulir menjuntai kebawah, beberapa balon juga diletakkan disudut-sudut kamar bersama dengan rangkaian-rangkaian bunga segar berwarna senada juga dengan kelopak bunga dan balon tersebut yang ditata sedemikian rupa dan ada juga yang diletakkan di samping kanan-kiri Ranjang. dibahu ranjang tersebut terdapat tulisan -selamat datang- untuk menyambutnya. diatas kasur beberapa kado hadiah diletakkan disana,mulai dari yang kecil sampai kado yang besar, ditambah cahaya dari lampu-lampu tumbler dan warna cahaya lampu kamar yang berwarna kuning semakin memberikan kesan kejutan romantis kepada orang tercinta. Namjoon yang melihat Se Ryn mengagumi suasana tersebut segera masuk dan berdiri didekatnya.

"apa kau suka kejutannya ?" Namjoon tersenyum senang bisa membuat Se Ryn merasa bahagia.

"suka..sangat suka..!!" Se Ryn berbalik kebelakang menghadap kearah Namjoon yang sangat dekat sekali jarak antara mereka berdua

"Moa! aku sudah mengurus pendaftaran kuliahmu disini, kau tidak perlu repot-repot lagi !" Namjoon melingkarkan kedua tangannya di pinggang wanita yang dicintainya tersebut.

"terima kasih....! sudah mau repot untukku! ". Se Ryn mengalungkan tangannya dileher Namjoon, ia tersenyum menatap wajah kekasihnya yang selama ini ia rindukan tersebut.

"karena tahun ajaran baru sudah dimulai, mulai besok kau akan pergi kekampus bersamaku."

"siiiaap!!". Se Ryn tertawa kecil.

"Moa! aku merindukanmu !! sangat merindukanmu". Namjoon menatap lekat kekasihnya seolah tak ingin mengalihkan pandangannya pada hal lain.

"aku juga merindukanmu..". balas Se Ryn. Namjoon menarik tubuh Se Ryn lebih dekat lagi, hingga tubuh mereka berdua bersentuhan begitu rapat.
perlahan, Namjoon mengecup bibir Se Ryn dan kemudian menciumnya. Namjoon melumat bibir kekasihnya, seakan ia ingin melepaskan rasa rindunya yang terlalu berat yang terpendam dihatinya selama ini. Se Ryn hanya pasrah dan menikmati saja, dia mencoba membalas setiap ciuman dari Namjoon karena dia pun begitu sangat merindukan sosok pria tersebut.
dipertengahan ciuman tersebut, ponsel Namjoon bergetar. ia pun menghentikan aktifitas mereka dan membuka pesan yang datang, sedangkan tangan yang satunya masih memeluk pinggang Se Ryn.

"sepertinya aku sekarang harus kembali ke kantor, ada dokumen yang harus aku periksa". Namjoon memasukkan ponselnya ke saku celana, dan kembali memeluk pinggang sang kekasih.

"sebaiknya kau memang harus kembali..dokumen-dokumen itu pasti sangat penting".

"ciumanmu tadi terasa sedikit nakal, aku jadi sedikit bergairah ! rupanya setelah menjadi dewasa, kau tidak takut lagi padaku" goda Namjoon. " kita lanjutkan nanti, aku harus pergi sekarang. i love you" Namjoon memberikan kecupan di kening dan bibir Se Ryn.

"love you too" balas Se Ryn

Namjoon kembali ke kantornya untuk memeriksa beberapa dokumen yang benar-benar penting. hari sudah semakin sore, tetapi dokumen yang ia periksa masih juga belum selesai. meski sedikit lelah, Namjoon tetap meneruskan pekerjaannya. ia memeriksa tiap dokumen itu dengan sangat teliti sekali, memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi di perusahaan cabang tersebut. merasa pekerjaannya hari itu tidak akan cepat untuk bisa selesai, Namjoon pun menghubungi Se Ryn untuk memberi kabar.

"Apa kau suka hadiahnya ?"

"Kau memberiku banyak sekali hadiah, aku bahkan baru selesai membuka semua hadiahnya. Terima kasih Jun, aku suka semua hadiahnya".

"Bagus lah kalau kau suka. Moa..sepertinya aku akan pulang telat hari ini. kau kan baru datang, kau istirahat duluan, tidak usah menungguku."

"iya..kau juga! jika terlalu lelah..istirahat lah dan jangan memaksakan diri'.

panggilan telepon berakhir, Se Ryn berbaring diranjang, ia menggeliat merenggangkan tulang tulang tubuhnya. Namjoon benar, hari ini tubuhnya terasa begitu lelah. mungkin saja karena menempuh perjalanan jauh tadi pikirnya.



***

I Love You My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang