Sorry for typo
Please vote N coment
Demi kelancaran imajinasi author.16.00
Jisoo baru saja sampai di Villa dan ternyata ia diantar oleh Juan, karena Juan juga ingin menjenguk Rose setelah kejadian tadi siang.
Para geng 97 line sedang santai diruang tamu, minus Lisa dan Bambam yang ke minimarket membeli beberapa cemilan dan keperluan dapur.
Jekey dan Yuju sibuk didapur bersama Bi Ida.
Dan Rose sepertinya dikamar, apa dia masih kepikiran kejadian tadi siang?"Eh.. Bang Juan, tumben mampir? " tanya Jeffri disela mabar bareng Mingyu.
"Pengen liat keadaan Rose.
Oya.. Nih bagi-bagi gih sama yang lain..!!" ujar Juan sambil menyerahkan 3 box pizza ukuran Jumbo, buat para anak-anak monyet yang selalu ngumpul kalau udah disebar makanan."Widih.. Mantap.!! Sering-sering aja bang..!! " ujar Jeffri tak tau diri.
Sementara Jisoo udah duluan kedapur mengambil minum.
Dan Juan ke kamar Rose, siapa tau dia bener ada disana."Sibuk apa nih.? " tanya Jisoo melihat Jekey dan Yuju sedang membulat-bulatkan adonan dari tepung menjadi bola-bola kecil untuk direbus.
Muka Jekey belepotan tepung sampai ke baju-baju.
"Lagi bikin cilok kak.. Iseng aja buat cemilan, tau sendiri Villa ini udah kayak panti asuhan.. " jawab Yuju asal.
"Rose tumben gak keliatan? Bamlice juga..!? " tanya Jisoo sambil menuang air dingin ke gelas untuk diminum.
"Dari tadi siang terus dikamar aja.. " jawab Jekey.
Setelah itu Jisoo pergi dari dapur untuk ke kamar Rose, dan ternyata disana udah ada Juan yang duduk dipinggir ranjang bersama Rose.
"Kamu gak perlu pikirin terus masalah ini, semua udah baik-baik aja.. " jawab Juan.
"Apa aku besok bisa ngelakuin hal yang lebih baik lagi dari hari ini?! " gumam Rose murung.
"Inilah dunia kerja Rose, semua orang pernah melakukan kesalahan.
Jangankan orang baru, koki handal sekalipun kadang tetep bisa melakukan kesalahan. " jawab Juan."Tapi kakak kan udah banyak pengalaman.. "
Juan terkekeh.
"Dulu waktu awal kakak kerja di Jepang, yang namanya dilempar hasil masakan yang gagal sama kepala chef'nya, itu udah biasa.."
Rose melongo, dia belum tau bagaimana disiplinnya para pekerja di Jepang, termasuk didunia perkokian seperti Juan.
"Kamu beruntung kejadian kemarin cuma kayak gitu, daripada nanti kamu kerja ditempat lain.
Mental kamu harus lebih kuat, kakak yakin kamu bisa melewati semuanya. " ujar Juan menyemangati.Ditengah obrolan mereka, tiba-tiba Jisoo masuk kedalam kamar Rose dengan tersenyum hangat.
"Udah Rose, gak perlu sedih terus.!!
Gimana kalo kita masak buat makan malem nanti.?
Kamu bisa coba manggang steak lagi, kalo mau sekalian belajar lagi..?! " tawar Jisoo.Sontak Rose mengangguk antusias, dan tentu membuat Jisoo dan Juan tenang.
Artinya kegalauan Rose akan segera berakhir.Akhirnya Rose dan Juan kedapur, Jisoo pergi mandi dan berganti pakaian.
Setelah sampai didapur, Rose melihat Jekey dan Yuju yang masih sibuk memasukan cilok kedalam panci dan membulat-bulatkan adonan.
Sementara Bi Ida sedang menghaluskan saus kacang untuk bumbunya.
Sesekali mereka bertiga tertawa dengan kerandoman masing-masing.
Namun atensi Rose lebih berfokus ke Jekey dan Yuju yang lagi-lagi terlihat dekat.
Lisa yang datang dengan sekantong besar belanjaannya pun dibuat heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Jelita
RomanceGimana jadinya kalau para geng 97 line kerja sebagai staff hotel? Dijamin penuh konflik, pahit, manis asem didalamnya 😄😊 1. Rosekook 2. Jinsoo 3. Bamlice 4. Jaeyuju 5. Mingyu