25 🔞🔞

752 34 3
                                    

Perhatian : Part ini 99% mengandung unsur 21+
Dimohon untuk bijak dalam membaca.
Vote N Coment
Untuk Kelancaran Update
Thank You

-----------------------------------------------------------------

23.00

Jekey pulang sudah dalam keadaan mabuk, ia diantar oleh supir taxi online yang dipesankan seseorang yang menemaninya minum di bar malam ini.
Karena tidak dapat berjalan sendiri, akhirnya sang supir taxi itu terpaksa memapahnya masuk sampai depan villa.
Bel pintu pun berbunyi beberapa saat, hingga munculah perempuan cantik dengan rambut hitamnya membuka pintu.
Wajah kantuknya tiba-tiba lenyap kala melihat sang adik pulang dalam keadaan memperhatikan.
Sang kakak pun memapahnya dengan susah payah karena tubuh adiknya yang memang lebih besar darinya, atau dirinyalah yang terlalu mungil?!

"Ya ampun Key.. Lu kok jadi gini sih..?! " omel Jisoo setelah membanting Jekey ke sofa.

"Napa??
Gue cuma lagi seneng-seneng aja kok.. " racau Jekey disela-sela rasa telernya.

Segera Jisoo longgarkan jaket Jekey yang terlihat mencekik leher tersebut, agar ada udara yang masuk ketubuhnya.
Lalu mengambil kotak P3K disudut ruangan, karena melihat tangan Jekey yang kini terluka, entah apa saja yang ia lakukan disana.
Dengan telaten Jisoo mengobati luka sang adik.
Ditengah kegiatannya, lagi-lagi Jekey meracau.

"Kak.. Kenapa nasib gue gini banget..??!! " suara Jekey terdengar parau.

Jisoo yang mendengar rintihan adiknya tentu merasa kasihan.
Pasalnya tentu saat ini Jekey dilema diantara memperjuangkan Rose atau justru melepasnya.

"Rose.. Rose mana kak??!! " tanya Jekey lemah.

"Dia udah tidur, jadi mending lu jangan berisik daripada ganggu dia nanti.. " jawab Jisoo.

Namun tiba-tiba Jekey justru berteriak-teriak memanggil Rose, tentu itu dapat membuat sang pemilik nama tak lama kemudian keluar kamar dan menghampirinya.
Dan tentu terkejut melihat kekasihnya sudah dalam kondisi seperti itu.

"Jekey.. Kamu kenapa bisa begini..?? " pekik Rose segera mendekat lalu menangkup wajah sang pria.

"Sayang.. Aku butuh kamu..!!
Sini peluk..!! " racau Jekey.

"Kak, mending antar Jekey ke kamarnya aja.
Dia juga harus ganti baju, karena bau alkoholnya nyengat banget. " ujar Rose.

Dan Jisoo hanya mengangguk, maka mereka berdua akhirnya memapah Jekey sampai ke kamarnya.

"Jangan pergi Rose... " rintih Jekey dengan tetap memegang erat tangan Rose.

Sontak Rose segera menoleh pada Jisoo.

"Kakak tidur aja lagi, biar aku yang temenin Jekey sampe dia tidur juga.
Baru nanti aku balik lagi ke kamar. " ujar Rose.

"Yaudah.. Kakak duluan, kalo ada apa-apa, ketuk aja pintu kamar kakak.. " jawab Jisoo sebelum beranjak keluar dari kamar Jekey.

Setelah Jisoo menghilang, segera Rose membuka Jaket kulit Jekey dengan susah payah.

"Kamu jahat Rose.. Aku ngelakuin ini buat ngelindungin kamu, tapi kamu bikin aku kecewa.. " racau Jekey.

"Aku gak ada hubungan apapun sama Jeffri, Key..
Kapan kamu akan percaya sama aku?! " tanya Rose.

Jekey hanya terduduk dan terdiam.

"Aku ambilin kamu minum dulu.." ujar Rose beranjak dari duduknya.

Namun tiba-tiba Jekey justru menarik tangan Rose hingga membuatnya terduduk dipangkuan Jekey.
Tanpa banyak bicara lagi, bibir tipis Jekey mulai menjelajah bibir cherry kekasihnya.
Rose yang awalnya berusaha memberontak, akhirnya tak kuasa lagi saat lengan kekar itu memeluk tubuh rampingnya.
Bahkan tangan itu kini menekan tengkuknya memeperdalam lumatan bibir Jekey dibibirnya.
Ia mulai terbuai dengan permainan lidah Jekey dirongga mulutnya.
Bau alkohol yang sedari tadi menyengat indra penciuman dan pengecapnya, sudah tak ia hiraukan lagi.
Tubuhnya melemas dalam pelukan Jekey.
Namun ditengah buaiannya itu, tiba-tiba Jekey justru menggendongnya dengan bibir tetap tertaut mesra.
Keluar dari kamar Jekey dan masuk kedalam kamar Rose.
Setelah masuk kedalam, Jekey segera melempar tubuh kekasihnya diatas ranjang dan kini membuka kaos hitam miliknya, menyisakan singlet hitam dan celana jeans yang masih menempel ditubuhnya.

Hotel JelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang