Rose belum juga bangun dari mimpi indahnya setelah pertempuran dengan Jekey semalaman. Membuat Jekey tak tega untuk membangunkannya, padahal hari ini adalah hari spesial Rose. Niatnya untuk menemani sang kekasih seharian, harus tertunda karena pagi-pagi ia sudah mendapatkan pesan dari seseorang. Ia masuk sebentar ke kamar Rose hanya untuk meletakkan sebucket bunga mawar merah yang ia sudah pesan kemarin dan diantar kurir pagi-pagi sekali tadi. Mengecup sekilas bibir ranum tersebut lalu beranjak keluar kamar dan menguncinya dari luar, agar teman-temannya tak sembarangan langsung masuk kamar Rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ming.. Gue keluar sebentar ya, kalo Rose tanya, bilang aja gue lagi ada urusan sama kak Jisoo dihotel. " ujar Jekey pada Mingyu.
"Hah.. Urusan apa? " tanya Mingyu kepo.
Jekey tak bisa menjawab, namun segera ia tunjukkan isi chat dari seseorang yang mengirimnya shubuh tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingyu menghela nafas berat lalu menatap sang sahabat.
"Lu yakin mau nemuin dia? Gimana kalo sampe ketahuan Rose lagi?! " tanya Mingyu.
"Makanya jangan sampe tau, Ming..!! Gue terpaksa karena gue gak mau tuh cewek macem-macem ke Rose lagi. Gue harus cepat-cepat nyelesaiin semua ini. " jawab Jekey.
"Gue gak paham sama maksud lu Key. Tapi gue berdoa semoga semua cepet selesai dan hidup lu sama Rose bakal tenang lagi. " ujar Mingyu.
"Thanks Ming.. Kalo gitu gue pergi dulu, gue janji gakkan lama kok.." jawab Jekey.
Mingyu hanya mengangguk dan membiarkan Jekey pergi menemui Karina pagi ini. Para 97 line masih sibuk mempersiapkan kue ulang tahun dan beberapa makanan dan minuman lainnya untuk perayaan ulang tahun Rose ke 23 tahun, tepat hari ini. Mengabaikan sejenak rasa kantuk dan lelah mereka demi kejutan untuk sang sahabat yang akhir-akhir ini terlalu banyak problem dihidupnya tersebut.
