24

232 17 4
                                    

Sorry for typo
Please coment N vote
Untuk kelancaran update
Thank you

Setelah acara makan bersama pagi tadi, Jekey segera kembali kekamarnya untuk mandi.
Jeffri, Bambam dan Mingyu asik bermain game.
Lisa, Yuju dan Juan mengobrol ringan diruang tamu.
Sementara Rose memilih membantu Bi Ida mencuci piring, walau dilarang pun percuma.
Karena ia merasa sudah sembuh dari sakitnya.

Jekey keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana pendek berwarna hitam selutut.
Bertelanjang dada dengan handuk yang menutupi kepalanya, membuat ia tak sadar bahwa ada seseorang yang dari tadi menunggu dikamarnya.

"Karina, ngapain lu disini?! " bentak Jekey terkejut.

"Udah selesai mandinya sayang??" tanya Karina sembari mendekat pada Jekey, hingga terpaksa Jekey harus mundur menjaga jarak darinya.

"Gue peringatin ke elu buat jangan kurang ajar ditempat gue.. Atau..--"

"Atau apa??
Mau kita ngapain dikamar ini juga, bukan urusan orang lain kan?!
Gue penasaran gimana jadinya kalo Rose tau, lu sama gue didalem kamar ini cuma berdua kayak sekarang. " ujar Karina tersenyum sembari memainkan jarinya didada bidang Jekey.

Sontak tindakan Karina membuat Jekey menggeram sejenak.
Namun secepat kilat ia segera mencekal tangan Karina dengan kuat, untuk tidak terlalu jauh dalam berbuat.

"Berani sekali lagi lu kayak gini, gue patahin tangan lu..!! " geram Jekey.

"Oya..??!! Gimana kalo gue bikin tangan Rose aja yang patah?
Kayaknya keracunan kemarin gak ada apa-apanya, nyatanya dia masih hidup sampe sekarang. " ejek Karina.

"Apa maksud lu??" tanya Jekey menatap tajam pada mata Karina.

"Iya.. Gue dibalik semua ini.
Lu tau kan siapa gue?
Gue akan dapetin semua hal yang gue mau, meski dengan cara apapun.
Termasuk jika gue harus bunuh Rose detik ini juga. " ujar Karina enteng.

Sontak Jekey menatapnya nyalang dan sedetik kemudian tangannya terangkat hendak menampar Karina, namun segera Karina kembali berujar.

"Tapi dengan cara itu, lu jadi tau kalo diem-diem Jeffri suka sama Rose, kan??
Dan dia khianatin lu sebagai sahabat.. " ujar Karina terkekeh.

Dada Jekey terasa sesak mendengar ucapan Karina yang menurutnya benar.
Melihat kejadian akhir-akhir ini membuatnya berfikir ada yang beda antara Jeffri pada Rose.
Mungkinkah itu benar.??
Kenapa Jeffri setega itu padanya??.
Perlahan cengkraman tangan Jekey melemah, tubuhnya mematung seketika.
Sedetik kemudian Karina mendorongnya hingga ia telentang diatas ranjang.
Dan dengan beraninya Karina naik keatas tubuh Jekey dan berbisik sensual.

"Gue akan kasih semuanya ke elu Key..
Bahkan semua hal yang gak pernah Rose kasih ke elu.. " bisik Karina sambil membelai rahang Jekey.

Jekey segera tersadar dan mendorong tubuh Karina kesamping lalu beranjak bangun.
Jangan sampai imannya goyah hanya karena Karina.
Karina tersenyum dan turun dari ranjang Jekey.

"Inget kata-kata gue Key..
Lu bakal nyesel coba pertahanin Rose.
Dan dengan hadirnya Rose, lu bakal kehilangan segalanya. " ujar Karina sebelum melenggang pergi dari kamar Jekey.

"BRENGSSEEKK....!!!!!" teriak Jekey menendang kursi yang ada dikamarnya.

Saat Karina baru saja keluar dari kamar Jekey, ia mendapati Rose berdiri tak jauh dari pintu kamar Jekey.
Rose mematung menyadari apa yang telah ia lihat.
Ya.. Karina keluar dari kamar Jekey dengan rambut sedikit berantakan.
Apa yang mereka lakukan didalam sejak tadi?

Hotel JelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang