✿ 04. Kita yang Berbeda

524 115 13
                                    

Assalamu'alaikum!
Gimana kabar kalian??
Semoga baik-baik aja ya^^

Sampai sini kalian bosen gak sama ceritanya? 🥺
Semoga gak bosen sih hehe...

Oke langsung aja, selamat membaca!!
Happy Reading, Vote ya!

 "Tolong tanyakan pada Tuhan-mu, apakah aku yang bukan umatnya boleh mencintai hamba-Nya?" -Sadewa Pangestu Adiputra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Tolong tanyakan pada Tuhan-mu, apakah aku yang bukan umatnya boleh mencintai hamba-Nya?"
-Sadewa Pangestu Adiputra.

Suasana depan kampus sangat padat karena bel pulang telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana depan kampus sangat padat karena bel pulang telah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu. Aisyah berdiri sendirian di pojok halte sekolah. Sementara Arabella sudah pulang lebih dulu dijemput ayahnya.

Sore ini disambut dengan awan abu-abu dan langit yang mendung di angkasa, tapi awan yang mendung belum tentu hujan.

Semilir angin membuat hawa dingin seolah masuk menusuk ke tulang. Secara tidak lama, rintik hujan mulai mengenai permukaan tanah.

Aisyah memandangi hujan yang deras turun. Derai hujan terdengar merdu di indera pendengaran. Suasananya sungguh teduh, nyaman dan damai. Ia sangat menyukai suasana seperti ini.

Gadis itu mengadahkan kedua tangannya, lalu mengucapkan sebuah doa. "Allahumma shoyyiban nafi'an."

"Amin." ucap seseorang.

"Aamiin." gadis itu mengusap wajahnya yang terasa dingin setelah berdoa atas berkah hujan yang diturunkan Allah SWT ke bumi untuk umat manusia.

Ia segera menoleh ke arah sumber suara tadi yang menyahuti doanya.

Aisyah tersenyum tipis sembari menatap seorang laki-laki yang baru saja datang menghampirinya.

"Sadewa?" ucap Aisyah, lalu Sadewa bergegas duduk disampingnya.

"Sendirian aja ya? Lagi nunggu jemputan?" tanya laki-laki itu.

Aisyah mengangguk pelan. "Gak kok, lagi nunggu taksi lewat." jawabnya.

Sadewa menaikkan satu alisnya, penasaran. "Lho gak dijemput?" tanyanya sekali lagi.

Aisyah mengalihkan pandangannya ke arah depan. "Iya, adik aku pulang telat katanya." jawabnya.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang