✿ 17. Memaafkan

249 93 0
                                    

Assalamu'alaikum!! Hai, semuanyaaa gimana kabarnyaaaa????
Maaf ya telat update hehe, oke langsung aja baca cuzzz, jangan lupa vote, kamsahamnida ♥︎♥︎

Assalamu'alaikum!! Hai, semuanyaaa gimana kabarnyaaaa???? Maaf ya telat update hehe, oke langsung aja baca cuzzz, jangan lupa vote, kamsahamnida ♥︎♥︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisan saja tidak cukup untuk memberi maaf. Perlu hati juga untuk memaafkan. Sehingga tulus adanya." -Sadewa Pangestu Adiputra.

Bell penanda waktu akhir pelajaran telah berbunyi keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bell penanda waktu akhir pelajaran telah berbunyi keras. Semua mahasiswa/i langsung saja bersiap-siap dan menata rapi alat tulisnya untuk ditaruh ke dalam tas. Para dosen yang mengajar pun telah lega, begitu capeknya mereka hari ini.

Aisyah memasukkan alat tulisnya ke dalam tas ransel, lalu ia menghadap ke dosen yang berdiri di depan kelas. Duduk rapi dengan posisi tegak. Sang ketua kelas langsung memerintahkan membaca doa dan memberi salam pada dosen tersebut.

"Amin. Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh," ucap semuanya dengan kompak.

"Waalaikumsalam, silakan pulang dengan hati-hati ya semuanya. Jangan mampir-mampir, langsung pulang aja," sahut Sang dosen.

Semuanya keluar dari kelas. Merasa lega karena hari ini telah selesai, mereka mulai pergi pulang ke rumah masing-masing. Ada yang pulang bersama, ada yang pulang di jemput pacar atau orang tuanya, ada yang pulang sendirian mengendarai motor bahkan ada yang pulang menggunakan bus atau taksi.

Aisyah keluar kelasnya terakhir dari teman-temannya. Ia menggendong tas ransel yang berwarna hitam. Ketika ia baru saja keluar, tidak disangka sudah ada Sadewa yang menunggunya.

Sadewa tersenyum tipis, ia menyenderkan badannya ke dinding. Bersedekap, lalu menatap lekat gadis itu.

"Sadewa? Bella, mana?" tanya Aisyah.

Lantas Sadewa terkekeh. "Gue di sini, eh yang dicari Bella," gumamnya.

Aisyah tertawa kecil. "Hehehe ... Iya maaf," lirihnya.

Aisyah yang sudah mendekati Sadewa pun menatapnya sedikit mendongak, karena laki-laki itu lebih tinggi darinya.

"Pulang bareng yuk? Sekalian ke bunda, gue kangen soalnya," ajak Sadewa.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang