✿ 28. Accident

250 91 0
                                    

Assalamu'alaikum, jangan lupa vote ya dan share juga ke temen-temen kalian yang Engene atau bucin Heeseung🥰🥰

"Eh, lo mau ikut kagak, healing ke puncak?" tanya Septian sembari menggendong tas ranselnya hanya disatu pundak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, lo mau ikut kagak, healing ke puncak?" tanya Septian sembari menggendong tas ranselnya hanya disatu pundak.

Bell pulang sekolah telah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Ketiga laki-laki tersebut jalan menuju parkiran motornya.

Sadewa geleng-geleng kepala. "Gak dulu, gue capek hari ini," jawabnya.

Kening Tristan berkerut. "Capek? Gue baru dengar kata capek dari lo, biasanya lo selalu semangat kalo kita pergi bareng-bareng," tuturnya.

"Lo jangan kepikiran Aisyah mulu," sambung laki-laki itu yang kini merangkul temannya.

Sadewa mendengus kasar. "Iya, gue kepikiran aja gitu. Bisa-bisanya gue jatuh cinta amat dalam sama cewek yang beda agama," sahutnya.

Septian ikut merangkul Sadewa. "Udahlah bro, nanti kalo memang jodoh, pasti ada jalan keluarnya. Dibawa happy aja," bujuknya.

Sadewa tidak mungkin langsung melupakan Aisyah. Nama gadis itu sudah terletak spesial di dalam hatinya.

Sesampai di depan parkiran motor, ketiganya langsung saja naik masing-masing. Langsung lah, mereka berpamitan untuk pulang.

"Gue duluan ya," ucap Tristan.

"Gue juga, sampai jumpa besok," ucap Septian.

Kedua laki-laki itu langsung mengegas motornya dengan kecepatan sedang. Keluar dari gerbang kampus, segera pulang ke rumah masing-masing.

Sadewa yang terakhir, tapi ia mengendarai motor dengan kecepatan yang paling tinggi.

Sadewa ngebut, tidak peduli jika orang-orang merecokinya karena selalu menyalip kendaraan. Entah itu motor, mobil ataupun sepeda.

Sadewa meluapkan semua kemarahannya dengan cara mengebut secara ugal-ugalan. Pikirannya stres dan frustasi. Bunda Anjani sudah pergi untuk selama-lamanya dan sekarang giliran Aisyah yang menolaknya.

"Sialan! Bangsat!" serunya.

Tiba-tiba saja motor ninjanya itu menjadi oleng saking cepatnya ia mengendarai. Sadewa mendelik, seketika ia menjadi panik. Ia langsung mengendalikan lagi, namun naas sebuah truk menabraknya dari samping.

Crasshh!!

Sadewa terpental jauh dari motornya. Kepalanya terbentur tiang listrik dengan kencang hingga helm yang dipakainya lepas pecah. Sementara, motornya itu tergores banyak karena permukaan aspal yang kasar.

Truk yang menyebrang untuk belok ke sisi kanan, tapi tidak melihat Sadewa melewatinya dengan kecepatan tinggi, telah terguling kebalik. Truknya sampai keluar asap karena gesekan antara motor.

Hari ini, telah terjadi kecelakaan yang tragis menimpa Sadewa.

Laki-laki itu tergeletak penuh darah di jalanan. Dirinya pingsan, tidak tersadarkan diri. Sementara korban lainnya yaitu pak supir yang pingsan juga.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang