✿ 19. Birthday Party (2)

228 91 0
                                    

Assalamu'alaikum, selamat membaca ya! Vote juga yaa❤✨

Assalamu'alaikum, selamat membaca ya! Vote juga yaa❤✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 19.20 WIB.

Sadewa memberhentikan motornya di depan rumah Aisyah, lalu ia melepaskan helm dari kepalanya. Tidak lama setelah merapikan pakaian yang ia kenakan, ia langsung turun dari motor tersebut.

"Aisyah udah siap belum ya?" ucapnya sendiri sembari jalan menuju pintu utama.

Dagangan mie ayam bakso milik umi Arissa sudah habis, jadi sudah tutup.

Tepat di depan pintu, Sadewa mengetuknya tiga kali hingga mendapatkan sahutan dari dalam rumah tersebut.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Shalom, Aisyah!" serunya.

Sampai pada akhirnya gadis yang ia panggil keluar dari rumahnya. Aisyah membuka pintu utama tersebut, lalu menjumpai Sadewa di depan.

"Maaf lama, Dewa," ucap Aisyah yang tersenyum tipis.

Sadewa geleng-geleng kepala. "Gak lama kok, gue juga baru sampai," sahutnya.

"Oh iya? Alhamdulillah kalo begitu, ayo berangkat," pinta Aisyah, tapi Sadewa masih diam sembari celingak-celinguk mencari keberadaan umi Arissa.

Aisyah yang melihatnya pun menaikan satu alisnya. "Kenapa?" tanyanya.

"Umi mana, Syah?" tanya balik Sadewa.

Aisyah membulatkan bibirnya. "Oh ... Umi lagi nemenin abi, abi sakit demam dari tadi pagi ternyata," jawab gadis itu.

Sadewa menatap sendu. "Astaga, semoga cepat sembuh ya buat abi," ucapnya.

Aisyah mengangguk pelan. "Aamiin," sahutnya.

Akhirnya Sadewa jalan ke arah motornya yang disusuli oleh Aisyah. Laki-laki itu menjulurkan helm pada Aisyah, lantas diterima oleh Sang gadis.

"Mau gue pakein?" tanya Sadewa.

Aisyah yang sudah menerima helm tersebut, langsung memakainya dengan rapi. "Engga usah, bisa sendiri, kan?" ucapnya.

"Kayak anak kecil aja, dipakein," sambung Aisyah.

Sadewa terkekeh. Aisyah memang benar-benar anti romantic ya.

"Hahaha ... Kan biar romantis ceritanya,"  celetuk Sadewa.

"Romantis, sorry i'am anti romantic," balas Aisyah sembari tertawa kecil.

Sadewa memakai helmnya kembali, lalu Aisyah menaiki alias membonceng di jok belakang motor. Setelah siap laki-laki itu segera menyalakan mesin motornya, kemudian menjalankan dengan kecepatan yang lumayan tinggi karena sebentar lagi acaranya segera di mulai. Biar tidak telat, jadi harus lumayan ngebut. Aisyah cuman diam aja toh dia juga takut telat barangkali acaranya sudah di mulai.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang