Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔)

✿ 30. Deep Sadness

Assalamu'alaikum, jangan lupa vote ya dan share juga ke temen-temen kalian yang Engene atau bucin Heeseung🥰🥰

⚠Part ini mengandung bawang

"Perpisahan itu ada, agar kita bisa menghargai sebuah pertemuan." -Aisyah Zahira Yumna.

Gadis itu menatap kosong arah depan, menatap sebuah jam dinding yang waktunya terus berputar sampai entah kapan berhentinya.

Andai waktu bisa berputar kembali, ia tidak ingin membuat masalah dan pasti tidak akan merasakan betapa besarnya bersalah.

Tangan kanannya terangkat ke atas hingga ia bisa melihat sebuah perban yang menyelimuti. Ia baru saja selesai mendonorkan darah untuk Sadewa.

Laki-laki yang ia sayangi itu masih tidak tersadarkan diri, meski sudah 2 jam berlalu telah menjalankan operasi pada kepalanya.

Aisyah tak kunjung henti menangis, tidak terhitung banyaknya air mata yang telah keluar menetes. Ia benar-benar menyesali perbuatannya, mungkin jika ia tidak memarahi Sadewa. Ini semua tidak akan terjadi.

Ceklek...

"Syah," ucap lirih Arabella yang membuka pintu ruangan tersebut.

Septian yang habis mendonorkan darahnya juga masih tertidur pulas di sebelah kanan ranjang brankar Aisyah.

Gadis itu menoleh, memicingkan matanya untuk melihat siapa yang datang. Ia segera mengusap air matanya menggunakan tangan kiri.

Arabella langsung saja jalan menghampiri. "Lo udah baikan? Masih lemas gak?" tanya gadis itu.

Aisyah menggeleng. "InsyaAllah kuat, kenapa?" tanya baliknya.

Arabella menoleh ke sisi kanan Aisyah, terdapat sosok Septian yang masih tidur. "Astagfirullah, nih bocah malah ngebo bae," cibirnya.

Gadis itu langsung menggelitiki Septian, sampai Sang empu bangun terkaget-kaget. "Apa sih!" seru Septian yang setengah sadar.

"Mau ikut kagak, gue sama Tristan mau jenguk Sadewa," ajaknya.