✿ 20. Aisyah Murka

240 90 1
                                    

Assalamu'alaikum, selamat membaca ya! Tinggalkan jejak untuk vote yuk! Oh ya, jangan bosen-bosen ya sama cerita ini hehehe ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana semakin mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana semakin mencekam. Semua orang pada panik sembari melihat Sadewa yang tengah menolong Aisyah. Sementara Chintya dan Rachel masih senang melakukan live pada instagram. Mereka tidak peduli jika Aisyah akan tenggelam.

Laki-laki itu sudah dekat dengan Aisyah, ia segera memasukkan seluruh badannya ke dalam air. Tangannya menarik pinggang Aisyah untuk ia peluk, lalu segera menepi seraya membawa Aisyah yang telah pingsan.

"Woy, tolongin bangsat!" teriak Sadewa yang sudah menepi.

Ia mendorong badan Aisyah untuk naik ke pinggir lantai kolam renang. Arabella, Septian dan juga Tristan menghampiri dengan cepat. Mereka bertiga ikut membantu Sadewa agar badan Aisyah terangkat ke lantai.

Aisyah telah pingsan, wajahnya sudah membiru akibat kehabisan oksigen. Tetapi detak jantungnya masih berdegup kencang, masih ada sedikit waktu untuk menyelamatkannya. Badannya benar-benar lemas, sudah tidak berdaya.

Arabella menepuk-nepuk kedua pipi Aisyah, berusaha menggoyahkan badannya agar sadar. "Syah, Syah, bangun!" serunya yang sangat panik.

Giliran Sadewa yang berhasil naik kembali melewati tangga yang menghubungkan kolam renang dan lantai. Ia lari cepat menuju Aisyah yang tergeletak dan pingsan.

"Bawa ke rumah sakit cepetan, Dewa!" seru Arabella yang kini sudah menangis.

Arabella sungguh tidak tega melihat sahabatnya sendiri seperti ini. Ia benar-benar khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk pada Aisyah. Rasanya campur aduk antara bingung, khawatir, panik, sedih, dan marah pada Rachel.

Sadewa yang akan menggendong Aisyah ditahan oleh Septian. "Kelamaan kalo dibawa ke rumah sakit, coba bikin napas buatan," sarannya.

Kening Tristan berkerut, ia memandang lekat wajah Aisyah yang benar-benar sudah membiru. "Iya, coba aja," ucapnya.

"Tapi, kan. Ini cewek masa gue-"

"Udah! Daripada gak ketolong!" potong Arabella pada ucapan Sadewa yang sempat menolak.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang