✿ 12. Rasa Cemburu

318 93 0
                                    

Assalamu'alaikum, siapa yang nunggu update?? Hehe
Selamat membaca! Tinggalkan jejak buat vote dan komentar ya ♥︎♥︎

Assalamu'alaikum, siapa yang nunggu update?? HeheSelamat membaca! Tinggalkan jejak buat vote dan komentar ya ♥︎♥︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aisyah menatap kosong arah depan. Ia duduk di kursi sisi brankar, menunggu temannya itu sadar dari pingsan.

Sesekali memainkan ponselnya, membuka aplikasi baca cerita, yang berlogo warna oren.

Menunggu Sadewa kembali membawakan makanan untuknya, ternyata lama juga. Cacing diperutnya sudah berbunyi ingin dikasih makan. Ia menghela napasnya kasar, rasanya sangat lapar.

Jika ia akan meninggalkan Arabella, kasihan juga nantinya. Jadi ia tetap kukuh untuk menunggu sampai sadar, walaupun menahan rasa laparnya.

Sekian lama, akhirnya gadis itu tersadarkan diri. Membuka kedua netranya dengan pelan, lalu menatap atap uks, ia terkejut jadi langsung terbangun duduk.

"Hah! Kok gue di uks!" serunya yang membuat Aisyah kaget. Ia segera memasukan ponselnya ke dalam saku pakaian.

Aisyah tersenyum lebar. "Kamu pingsan tadi, terus Tristan yang bawa kamu ke sini." ucapnya.

Arabella mengusap-usap matanya agar terlihat jernih tidak buram seperti awal bangun. "Tristan?" desisnya, lantas Aisyah menganggukkan kepala.

Gadis itu berusaha mengingat lagi. Sekian perdetik, akhirnya ia berhasil mengingat kejadian sebelum ia pingsan.

"Astaga, gue pingsan karena lemparan bola basket ya?" ucapnya.

Aisyah mengangguk lagi. "Nah, benar." ucapnya.

"Tapi Tristan bawa gue gimana anjir, Syah?!" serunya yang masih tidak percaya.

Aisyah terkekeh, lalu mengangkat pundaknya sekilas. "Digendong." ujarnya.

Seketika Arabella merasa malu sendiri, dan menjadi salah tingkah. Ia menutupi wajahnya dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya.

Aisyah mendekatinya, lalu menyibakan selimut tersebut yang menampakkan Arabella malu-malu kucing.

"Cie, cie, kayaknya ada rasa nih sama Tristan?" ledek Aisyah.

Arabella menarik kembali selimut dari tangan Aisyah. "Apaan sih, Syah!!" serunya.

Aisyah tertawa renyah, ia geleng-geleng kepala. "Aku dukung deh, Bell." celetuknya.

"Udah ih, Aisyah mah..." gerutu Arabella.

Aisyah menarik selimut dari tubuh Arabella. "Masih pusing gak kepalanya?" tanyanya yang masih khawatir.

Arabella diam sebentar, ia tidak merasakan sakit lagi pada kepalanya. Tapi dahinya itu masih merah lebam. "Gak sakit, Syah." jawabnya.

Aisyah merasa lega, ia menghembuskan napas pelan. "Alhamdulillah, kalo begitu ayo ke kantin." ajaknya.

Arabella hanya mengiyakan, ia juga sudah merasa lapar dan baikan gak sakit kepala lagi, jadi ia bergegas turun dari brankar.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang