✿ 31. The Ending

656 101 3
                                    

Assalamu'alaikum, jangan lupa vote ya manteman 💓💓

⚠ part ini mengandung bawang!

"Tidak pernah ada rindu yang lebih berat, selain rindu kepada orang yang sudah berbeda alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak pernah ada rindu yang lebih berat, selain rindu kepada orang yang sudah berbeda alam."
-Aisyah Zahira Yumna.

Seorang pria paruh baya bersama asisten rumah tangga berjalan menuju ke meja resepsionis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria paruh baya bersama asisten rumah tangga berjalan menuju ke meja resepsionis.

Mereka dipenuhi rasa panik, khawatir dan resah. Mereka buru-buru datang ke rumah sakit karena telepon dari Athar.

"Suster, atas nama pasien Sadewa Pangestu Adiputra," ucap Adiatma yang gelisah.

Petugas resepsionis yang sedang berjaga di sana segera mengetikkan sesuatu di layar komputernya.

"Korban kecelakaan truk di perempatan jalan Enhypen, memakan tiga korban meninggal dunia, termasuk Sadewa Pangestu Adiputra,"

Mendengar nama Sadewa, tubuh dua orang yang berdiri di depan resepsionis mendadak lemas.

"M-maksud suster?" ucap Adiatma yang gemetaran.

"Atas nama Sadewa telah meninggal dunia sekitar tiga puluh menit yang lalu," jelas petugas tersebut.

Rasanya seperti ditusuk oleh pedang di dadanya. Adiatma tidak kuat menahan tangisannya. Rianti ikut menangis, ia menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan.

Petugas yang melihat dua orang tersebut menangis, ikut merasa sedih. "Sabar ya pak, bu. Sebentar lagi jasadnya akan dimakamkan. Kalo boleh tahu, bapak sama ibu ini siapanya ya?" tanya perempuan yang memakai baju ala suster.

Adiatma mengusap wajahnya yang basah. "Saya orang tua Sadewa, ayahnya," jawabnya.

Petugas itu melongo. Biasanya kalau orang tua pasien pasti sudah datang dan tahu dari dulu, kok bisa baru tahu sekarang? Tapi petugas itu tetap berpikir positif, pasti dia sibuk makanya baru bisa datang.

"Oh, iya. Bapak silakan menuju ke ruang mayat, ada di sebelah timur dari sini," ucap petugas itu sembari menunjuk ke suatu ruangan yang lumayan jauh dari sini.

Kita Yang Berbeda ; Heeseung (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang