CATATAN :
Teman-teman boleh nggak aku minta sama kalian untuk nggak nanyain ini cerita tentang lizkook or rosekook. Please kita di sini fokus ke jalan ceritanya aja ya. Masalah tokoh di dalam cerita ini jangan terlalu dipikirkan, ini fiksi kan? So kita nikmatin aja gimana alur cerita ini untuk menghibur diri sendiri.
Maaf ya teman-teman tiba-tiba nulis ginian. Jujur aja aku sukaaaa sekali baca komen-komen kalian, tapi untuk jawab pertanyaan yang nanyain "kak ini tentang lizkook kan?, "kak ini tentang rosekook kan?" itu agak gimana gitu. Intinya itu menyulitkan aku sebagai penulis cerita ini. Aku takut nggak memenuhi ekspetasi-ekspetasi kalian sementara cerita ini alurnya sejak awal sudah aku tentukan, bahkan sebelum aku publis.
Sekian teman-teman, mohon pengertiannnya yaaa. Mohon maaf sekali lagi kalau buat teman-teman merasa kurang nyaman (:
.
Plakk
Kau bajingan Jungkook
Kau lelaki bajingan tidak pantas bahagia di dunia ini
Kau tidak bisa menyelamatkan putri mu
Kau menyaktiti hatinya lagi Jungkook
Kau bajingan
Kau hampir menghilangkan nyawanya
Dukk dukk
Diruangan gelap gulita itu Jungkook menyiksa dirinya. Mata sembab, rambut berantakan, darah dimana-dimana. Jungkook menatap lengannya yang ia sayat itu dengan mata sembabnya.
Tidak Jungkook. Ini belum terlalu sakit, Roseanne bahkan koma karena perbuatanmu dan putrimu sekarang menangis mencari ibunya.
Jungkook terus mengutuk dirinya di ruangan gelap itu dan kembali menangis meraung-raung meminta Tuhan untuk adil padanya.
Jungkook kembali menorehkan silet itu dilengannya dan melihat cairan merah meluncur deras, senyum getir terlukis di bibirnya yang bergetar itu.
"Bajingan kau Jeon Jungkook. Apa yang kau lakukan di dalam itu bajingan!"
Dibalik pintu besar itu Taehyung berteriak beberapa kali mendobrak pintu itu. Namun sialnya Jungkook menahan pintu itu dengan sisa tenaganya agar pintu itu tidak terbuka. Jungkook sadar di luar itu Taehyung bersama Lisa istrinya dan Lily putrinya yang masih sangat kecil. Jungkook tidak ingin menyakiti hati Lisa dengan melihat keadaannya sekarang yang jelas-jelas menangisi mantan kekasihnya. Istri mana yan akan baik-baik saja saat suami yang di cintai hampir melenyapkan nyawanya karena mantan kekasihnya.
''Jungkook buka pintunya ku mohon. Aku akan baik-baik saja, jangan pikirkan aku. Sebaiknya kau pikirkan Rheanne Jungkook. Rheanne masih sangat kecil sama seperti Lily, jika Lily tidak rewel mungkin aku bisa mengurus Rheanne di kondisi pemulihan Roseanne saat ini. Kau tahu Jungkook ada kabar bahagia untuk mu bahwa Roseanne sudah tidak koma lagi".
Lisa merasa tenggorokannya tercekat menyampaikan kata demi kata untuk suaminya. Sementara Taehyung disampingnya menatap iba ibu satu anak itu. Taehyung bisa melihat Lily yang menatapnya lugu seolah bertanya-bertanya ada apa dengan ayah dan ibunya itu.
Jungkook di dalam ruangan itu masih mencerna setiap kata demi kata yang di ungkapkan Lisa padanya. Dengan perlahan Jungkook berdiri memutar kenop pintu dan membukanya. Perlahan Jungkook keluar dari sana bersitatap dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictieLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...