GIMANA REAKSI KALIAN DENGAN "MV SEVEN" JUNGKOOK? TRUS NGELIAT JK SAMA MBAK SOHEE WKWKWKKWK
Nano nano bukan rasanya
.
.
.
Setelah dinyatakan mengandung seminggu lalu Roseanne menjalani hidupnya bagaikan mayat hidup. Dalam seminggu ia mungkin hanya menghabiskan sepuluh sendok nasi. Tidak ada semangat dan tujuan hidup. Ia hanya seperti mayat yang dipaksa untuk kembali bernafas demi menebus dosanya selama ia hidup. Gadis malang itu siang ini harus datang ke kampus setelah menerima surat panggilan karena tidak mengikuti kelas.
Roseanne berjalan menyusuri kampus dengan hoodie besar dan kacamata untuk menutupi mata pandanya yang benar-benar menghitam. Roseanne menolak tidur selama seminggu dan terus mengkonsumsi obat penenang. Sekalipun ia tertidur maka beberapa menit kmudian ia akan terbangun dibayangi rasa takut jika ayahnya mengetahui kondisi dirinya. Roseanne bertekat tidak akan mengunjungi kedua orangtuanya sebelum ia melahirkan atau melakukan aborsi pada janinnya. Katakan dirinya gila karena akan menjadi pembunuh.
Rosenne tiba diruangan tempat dirinya akan di todong dengan beragam pertanyaan atas ketiadaan dirinya di dalam kelas. Benar saja sesuai prediksi dirinya, ia di todong dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat kepala ingin pecah.
Selama tigapuluh menit dirinya di introgasi dan sekarang ia kembali keluar menyusuri lorong menuju kantin. Roseanne memilih tempat dipojokan yang tidak terlalu tersorot, entah mengapa ia tiba-tiba merindukan mie rebus buatan kantin.
"Aku ingin satu porsi mie rebus dengan level terpedas".
"Eh nona Roseanne tidak biasanya kau memakan makanan pedas apalagi mie rebus ini. Kau bilang tidak ingin menganggu rasa aslinya' Ucap bibi kantin yan cukup kenal dengannya karena menjadi pelanggan bibi tersebut.
Mendengar perkataan bibi tersebut dengan cepat Rosenne berbalik tanpa menjawab perkataan bibi tadi dengan tangannya yang bergetar. Roseanne ketakutan, mengapa tangannya akhir-akhir ini terus bergetar apa ini karena ia stres.
Roseanne menempati tempat duduknya dengan memperhatikan tangannya yang tidak berhenti bergetar itu dengan mata berkaca-kaca. Masalah apalagi ini pikirnya.
.
.
.
"Lisa ini kau minum dulu susunya" Ucap Jungkook menyodorkan satu gelas susu hangat pada Lisa yang saat ini tengah membereskan kamarnya. Keduanya memang belum menikah namun kedua orang tuanya menyuruh Lisa untuk tinggal bersama Jungkook, sementara para orang tua harus mengurus persiapan pernikahan kedua anak muda itu.
"Terimakasih Jung"
"Bagaimana dengan bayinya' Ucap Jungkook menghampiri Lisa dan mengelus perut Lisa yang sedikit terasa ada gundukan karena usia kandungannya yang memasuki dua bulan.
"Tentu saja dia baik-baik dan sehat. Maaf Jung, karena ini ayahmu memberikan tanggungjawab yang sangat besar untukmu. Menangani perusahaan ayahmu di usia muda saat ini rasanya tidak adil unutkmu".
"Tidak apa Lisa. Jika tidak mulai berkerja sekarang bagaimana aku mencukupi kebutuhanmu dan bayi kita. Apa yang ayah perintahkan padaku tidak ada yang salah, lagipula diumur ayah yang sekarang dia harusnya bisa lebih santai tanpa beban perusahaan."
Jungkook meninggalkan Lisa menuju kamar mandi bersiap-siap ke kaantor ayahnya. Mulai hari ini Jungkook ikut sang ayah dalam rapat dan melihat bagaimana cara kerja ayahnya karena mau tidak mau Jungkook harus meneruskan bisnis keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...