"Ayah ada apa memanggilku kemari?''.
"Haruskah ayah memiliki alasan untuk bertemu denganmu Jung?''.
Mendengar itu Jungkook tidak menyahut dan memilih duduk disamping ayahnya itu.
"Lily ini untuk mu".
Lily yang diam memperhatikan sedari tadi meraih plastik yang disodorkan Papanya itu.
"Dad tidak...eum..maksudku Papa tidak tahu rasa favoritmu jadi Rheanne menyarankan untuk memilih rasa vanila. Rheanne bilang seorang gadis pasti menyukai ice cream rasa vanila".
"Terima kasih Papa. Tapi aku suka rasa coklat".
"Tapi Lily sayang rasa vanila juga enak. Nenek dulu juga suka rasa vanila, tapi kau sama seperti Lisa penggemar rasa coklat".
"Nenek benar Lily. Kau sama seperti Mama suka rasa coklat tapi rasa vanila tidak kalah enak".
"Lily maafkan Papa. Harusnya tadi Papa tidak hanya membeli satu rasa".
"Tidak masalah Papa, aku akan memakannya".
"Ngomong-ngomong Jung, Ayah tidak tahu apakah ini keputusan yang benar atau salah. Hanya saja Ayah rasa kau harus kembali ke rumah ini. Ayah tidak bisa mengurus bisnis keluarga kita dan lainnya. Ku harap kau paham".
"Jung apa yang Ayah katakan benar. Saat ini Ayah sudah harus istirahat total, tidak baik untuknya jika harus bekerja. Jika kau merasa keberatan aku tetap tinggal dirumah ini kau jangan cemas. Aku akan tinggal ditempat lain".
"Lisa apa yang kau katakan. Kau sudah seperti anak kami sendiri dan tidak ada seorang anak yang pergi dari rumah orang tuanya. Lupakan bahwa kau mantan istri dari putra kami dan silahkan ingat jika kau putri kami mulai saat ini".
Lisa merasa terharu bagaimana ibu mertuanya mencintainya setulus kasih sayang seorang ibu pada putrinya.
"Apa yang ibu katakan benar Lisa. Kau tidak perlu kemana-kemana dan untuk Ayah tenang saja aku akan menajalankan bisnis keluarga tanpa harus tinggal disini. Aku merasa nyaman ditempat baru ku bersama Rheanne".
"Jung bukan masalah itu. Kau tahu betul bahwa kau putra dari keluarga ini. Sebagai orang tua kami ingin putra kami kembali. Lupakan masalah di masa lalu Jung dan kita perbaiki semuanya dari awal".
Lily menunggu reaksi Papanya itu yang tampak sibuk dengan ponselnya.
"Ah maaf Ayah mengabaikanmu. Aku sedang membalas pesan dari Rheanne".
"Dengar Ayah, aku bisa saja tinggal disini sesuai keinginan mu dan menjalankan bisnis keluarga. Tapi aku memiliki syarat dan aku ingin keluarga ini menyetujuinya".
''Apa syarat itu Jung".
"Aku ingin keluarga ini mengakui Rheanne dihadapan publik sebagai cucu dan penerus dari keluarga ini dan memiliki hak setara dengan Lily".
Semua orang diruangan itu tampak terdiam. Terutama Lily, sesuai ekspektasinya bahwa apa yang ditakutkan olehnya pada akhirnya terjadi.
"Tidak bisa Papa. Keluarga ini sudah ada sejak lama tanpa ada masalah, jika mengakui Rheanne dihadapan publik maka keluarga ini akan terkena imbasnya bukan hanya itu bisnis keluarga kita juga turut terkena imbasnya. Publik juga akan bertanya-tanya siapa ibu Rheanne".
"Benar Jung apa yang dikatakan Lily. Ibu bukan mencari celah untuk menolak mengakui Rheanne".
"Bagaimana Ayah? aku hanya memerlukan jawaban dari mu".
Lily mengepalkan tangannya. Emosinya mulai terlihat dari kepalan tangannya.
"Setelah Ibu gadis itu menghancurkan keluarg kita sekarang anak gadisnya akan melakukan hal sama. Benar-benar tidak ada bedanya, lalu beberapa bulan kemudian aku akan melihat El jatuh kedalam pelukan gadis itu. Sungguh skenario hidup yang mudah ditebak".
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...