Hai teman-temann, selamat siang...
Semoga suka cerita di bab 12 ini
Karena sudah akan memasuki konflik yang benar-benar konflik, tembuskan dulu list di bawahhhh cepatttttt untuk bab 13 😤 ..
10 Following
50 Vote
20 Komen
.
.
"Rosie di depan ada Tuan Jungkook" Bibi Ruth menyerahkan Rheanne pada Roseanne dan bergegas menuju dapur memanaskan masakan yang di buat oleh nyonya rumah itu. Roseanne memang berpesan pada bibi Ruth untuk memanaskan masakannya jika sang Tuan datang.
"Haii.. daddy".
Roseanne menyapa Jungkook yang tengah membuka pintu apartemen itu dengan menggerakkan tangan Rheanne dalam gendongannya seolah-olah menyapa Jungkook sang Daddy.
Jungkook menunjukan senyum cerahnya melihat keduanya. Tapi keadaan menjadi canggung kala Jungkook mencium kening Roseanne.
''Menghindariku Roseanne?"
"Jungkook duduklah dulu. Bibi sudah memanaskan makanannya, sebaiknya kau makan".
Jungkook menghela nafasnya melihat tingkah Roseanne yang menghindarinya. Jungkook pikir Roseanne akan kembali luluh padanya setelah kehadiran Rheanne tapi nyatanya Rosseanne semakin menjauh darinya. Degan perlahan Jungkook duduk di kursi dan menatap makanan yang ada itu, seketika senyum Jungkook mengembang. Ternyata Roseanne masih mengingat makanan yang di sukai oleh dirinya. Dengan lahap Jungkook memasukkan makanan itu satu demi satu dalam mulutnya dengan senyum yang masih terlihat di bibirnya kala mengunyah makanan itu.
"Mommynya Rheanne terimakasih atas makanannya. Ini masih sama dan selalu enak".
Jungkook menatap punggung Roseanne yang tengah fokus mengupas buah dan mengalihkan pandangannya diruang TV tempat Rheanne bermain dengan bibi Ruth.
Mendengar ucapan Jungkook, bibi Ruth yang diruang TV meringis melihat tuanya itu tidak di tanggapi oleh sang nyonya. Hampir sebulan menjadi pengasuh Rheanne bibi Ruth pada akhirnya tahu bagaimana keadaan tuan dan nyonyanya itu.
"Anak cantik semoga takdirmu indah. Jangan mengulang takdir mommy ya" Bibi Ruth menatap Rheanne dengan mata teduhnya
"Jika suatu saat dunia tidak berjalan sesuai keinginan mu jangan sungkan untuk bercerita pada Bibi. Bibi harap bibi bisa lama di dunia ini".
Bibi Ruth tersenyum melihat nyonya rumahnya itu memberikan satu gelas jus pada tuannya. Roseanne memang menghindar tapi ia masih peduli.
"Jungkook bisakah kita bersikap profesional. Kau tahu kan maksudku? dirumah sakit setelah kelahiran Rheanne aku sudah mengatakannya".
Roseanne menatap Jungkook yang tampak marah?
"Terserah Roseanne. Lakukan apa yang ingin kau lakukan."
Jungkook beranjak dari meja makan itu dan menghampir Rheanne. Jungkook mengambil alih Rheanne dari bibi Ruth dan berbicara pada putrinya itu. Semntara Roseanne memilih pergi ke kamar, ia akan memberikan waktu pada Jungkook untuk menghabiskan waktu dengan Rheanne.
''Rheanne kau lihat mommy kan? mommy menghindari Daddy lagi. Tapi tidak masalah, asalkan Dadddy bisa melihat wajah putri daddy yang sangat cantik ini". Jungkook menciumi wajah putrinya dengan senang namun tatapannya juga terus mengarah pada kamar milik Roseanne.
"Lain kali kita harus bermain dengan kakak mu Lily. Dia pasti senang, jangan berselisih nanti karena Daddy milik kalian berdua".
"Daddy sangat menyayangi mu dan mommy".
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...