Di kantornya Jungkook tampak serius menatap komputernya. Kemudian fokusnya teralihkan pada foto Roseanne yang ada didalam lacinya.
"Sudah cukup lama kau pergi Roseanne dan sampai saat ini aku belum mengunjungi tempat istirahat terakhirmu. Jennie melarangku, dia selalu marah padaku"
Perlahan Jungkook mengunci lacinya dan meraih jasnya sambil melihat jam tangannya. Hari ini ia memiliki janji pada kedua putrinya. Namun sebelum itu ia meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Halo..sesuai apa yang sudah aku katakan, ikuti Lisa sampai menemukan informasi yang ku inginkan. Sesuai dugaan ku ada kecurigaan disana, Lisa bukan akan pergi ke Paris tapi ke Amerika"
"Baik tuan, akan saya usahakan mencari informasi tentang Ibu Lisa disana. Saya akan mengawasi aktivitas Ibu Lisa"
"Baik, ingat jangan sampai ada yang mengetahui hal ini"
Jungkook mematikan ponselnya dan bergegas menuju mobilnya meninggalkan kantornya. Selama perjalanan menuju kampus Lily Jungkook terus berpikir keras apa yang dilakukan Lisa di Amerika dan mengapa Lisa berbohong pada semua orang. Awalnya Jungkook tidak ingin ambil pusing tapi hatinya menuntunnya untuk curiga. Ia berpikir ada kaitannya dengan Roseanne.
"Roseanne apapun yang dilakukan Lisa di Amerika dan jika itu berkaitan denganmu aku harap aku segera mengetahuinya"
Jungkook menghentikan mobilnya dan melihat Lily yang berdiri menunggunya.
"Papa lama sekali"
"Benarkah? Papa pikir ini tadi sudah cepat, masuklah kita akan menjemput Rheanne"
Lily membuka pintu mobil itu perlahan dan duduk tepat disamping Papanya. Keduanya melaju menuju kampus Rheanne.
''Lily apa Mama mu ada memberitahu bahwa dia akan pergi ke tampat lain selain Paris?''
''Tidak, Mama hanya bilang dia akan cukup lama di Paris mungkin dua minggu''
''Begitu ya''
''Ada apa Papa, kau kelihatan serius sekali''
''Tidak ada nak, bukan apa-apa''
Jungkook memarkirkan mobilnya dan belum melihat kehadirah Rheanne. Biasanya Rheanne sudah duduk dibangku yang tidak asing bagi Jungkook.
"Dimana Rheanne, tidak biasanya seperti ini''
Jungkook meraih ponselnya dan menghubungi Rheanne
"Sayang kau dimana?''
"Dad tunggu sebentarrrr, aku masih ada urusan sedikit''
''Berapa lama?''
''10 menit''
"Itu lama sayang''
''Oo ayolah Dad hanya sebentar, ajak saja Lily mengobrol pasti tidak terasa 10 menit. Dahh Dad aku matikan muachhh''
"Kau tahu Lily, Rheanne selalu seperti itu. Dia gadis periang, hal-hal kecil bisa membuatnya sangat bahagia. Bahkan hanya melihat tanaman hidroponiknya saja dia sudah sangat bahagia''
"Kau benar Papa, aku dan Rheanne sangat terlihat berbeda. Mama padahal orang yang juga pering tapi aku sangat kaku''
''Kau tahu Lily mengapa kau seperti itu''
''Mengapa Papa''
''Karena kau mirip dengan Papa. Kita sama-sama kaku, kau sangat mewarisi sifatku. Rheanne dia sangat mirip dengan Ibunya. Ibunya adalah gadis yang periang tapi dia bisa sangat kejam''
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...