"RAYN?!''
Rayn yang berjalan disamping Rheanne membalikkan tubuhnya mendengar seseorang memanggilnya. Sementara Rheanne berjongkok menghampiri seekor anjing peliharaan yang tampak begitu lucu dimatanya. Itu anjing jenis pudel.
Rayn melihat Rheanne yang tampak fokus pada anjing itu sehingga dirinya masih berdiri menunggu seseorang yang memanggilnya tadi.
"Hai Rayn, ternyata benar itu kau. Aku hanya menebak tadi".
"Oh hai, apa kau sendirian disini"
"Ya, aku sendirian".
"Berusaha menenangkan pikiran?''
"Dari mana kau tahu?''
"Terlihat dari raut wajahmu"
"Rayn kau dengan siapa disini"
Rayn meraih bahu Rheanne dan membalikkan tubuhnya"
Kedua gadis beda Ibu itu tampak sama-sama terkejut melihat kehadiran satu sama lain. Terutama Lily yang langsung bertanya-tanya dalam benaknya bagaimana Rayn bisa mengenal Rheanne.
"Aku bersama Rhea"
"Rhea? kalian sedekat itu?''
"Kami juga baru saling mengenal dan aku merasa Rhea ini gadis lugu yang begitu baik. Aku terkesan dengan sikapnya ini. Selain itu kami di universitas yang sama"
Tanpa sadar tangan Rayn memberikan tepukan halus pada kepala Rheanne. Sementara Rheanne bingung ahrus bersikap seperti apa karena merasa sangat gugup. Rayn benar-benar menyiksa hatinya.
Mendengar penuturan Rayn sambil mengamati Rheanne membuat Lily mengerti. Memang Rheanne tampak begitu gadis polos berbeda dirinya tampak seperti gadis pemberani yang siap menerjang apapun dihadapannya. Dua karakter yang sangat berbeda.
"Ngomong-ngomong apa aku boleh bergabung dengan kalian?''
"Tentu saja boleh Lily"
Baru Rheanne membuka suara sambil menatap mata saudarinya itu.
Ketiganya kemudian kembali melanjutkan menyusuri pinggir pantai sembari menunggu matahari terbenam.
"Kita duduk di tempat sini saja".
Rayn membersihkan area disekitar mereka dan menghamparka tikar yang baru mereka beli.
"Silahkan duduk kalian berdua. Aku akan membeli beberapa makanan dan minuman untuk kita".
Rheanne melihat punggung Rayn yang menjauh kemudian tatapannya beralih pada Lily yang memandang laut lepas di hadapan mereka.
"Lily apa terjadi sesuatu? bagaimana bisa pergi tanpa pengawal, El bahkan tidak ikut bersama mu".
"Menurut mu? semenjak kehadiran mu semua tidak pernah baik-baik saja. Sebentar, kauuu bertanya tentang El? wahh sudah sejauh mana kau mengenalnya?''
"Aku minta maaf membuat semuanya tampak menjadi buruk dan mengenai El kau jangan cemas, kami tidak mengenal begitu dekat"
"Apa yang Dad lakukan hari ini Lily"
"Jika mendengar ini pasti kau akan sangat senang. Orang tua itu berniat mengakuimu dihadapan publik. Bagaimana? kabar baik bukan?''
Rheanne menghela nafasnya panjang dengan pandangan lurus melihat gulungn ombak yang hilir mudik.
"Tenang saja Lily, itu tidak mungkin akan terjadi. Mom pasti akan menolak rencana itu".
"Oh ya? bagaimana wanita itu bisa melakukannya sementara raganya...."
Rheanne menunggu jawaban Lily dengan menatap ke arah Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...