Orang gila mana yang update tengah malam??
Sayaaa... (;
...
Musim terus berganti tanpa henti. Hari ini keluarga Jeon merayakan hari lahir kedua putri mereka, Lily dan Rheanne.
''Selamat ulang tahun ke 25''
Rheanne lagi-lagi menangis setelah mendapat banyak uacapan selamat dari keluarganya. Matanya mencar-cari sosok yang sudah sangat lama tidak merayakan hari lahirnya.
''Mom kau ada dimana. Aku selalu merindukanmu, aku sudah sangat dewasa sekarang dan aku belum cukup mengerti mengapa kau meninggalkan ku begitu saja''
Rheanne merasakan pelukan hangat ditubuhnya.
''Kau sangat cantik sayang. Tersenyumlah, Dad suka jika kau tersenyum''
Rheanne dengan terpaksa menunjukkan senyumnya dengan tarikan nafas yang cukup keras.
"Papa ayo kita bertiga berfoto bersama Mama''
Lily menarik tangan Jungkook dan mengambil beberapa foto mereka.
Rheanne yang melihat itu meraih liontin kalungnya dan membukanya. Dengan terburu-buru Rheanne pergi menuju sebuah toilet dan menangis disana.
"Aku tidak cukup kuat menahan rasa cemburu itu pada Lily'. Andai saja itu adalah aku, Mom, dan Dad."
Tokk tokk..
"Rheanne kau yang didalam?''
Rheanne yang merasa namanya dipanggil dengan cepat membasuh wajahnya dengan air dan membuka pintu toilet itu.
"Paman Ray ada apa?''
''Kau menangis dihari ulang tahun mu?''
Rheanne hanya diam dan berniat pergi meninggalkan Ray yang masih menunggu jawabannya.
''Pergilah ke rumah masa kecilmu. Waktumu hanya satu jam dari sekarang''.
Rheanne tanpa pamit pada Daddynya berlari menuju keluar gedung hingga menghentikan sebuah taksi yang tepat berhenti didepannya.
"Pak tolong lebih cepat''
Rheanne yang merindukan Mommynya itu tidak bisa menhentikan air matanya saat melihat rumah masa kecilnya itu masih berdiri dengan kokoh dan tampak halaman yang luas itu sangat bersih. Sepertinya terus dibersihkan.
Rheanne dengan terburu-buru membuka pintu rumahnya itu dan mendapati balon-balon penuh warna memenuhi ruang tamu rumah itu.
''Selamat untuk bertambahnya usiamu sayang...''
Rheanne menghamburkan dirinya ke pelukan Mommynya.
''Mom kemana saja, aku sangat merindukanmu'. Duniaku sangat menakutkan tanpa adanya dirimu".
"Kan ada Daddy mu Rheanne. Apa kau tidak bahagia sayang?''
"Aku tidak bisa menjelaskannya dengan benar Mom, tapi aku merasa tertekan setiap kali Dad mencurahkan lebih banyak kasih sayangnya padaku. Aku merasa sangat jahat pada Lily, itu sangat meyulitkanku"
"Dan aku merasa sangat kesepian bahkan jika ditempat ramai sekalipun. Setiap Dad pergi ke kantor aku merasa selalu sendirian''
Keduanya menangis sambil berpelukan erat.
''Maaf..maafkan Mom''
''Tidak perlu meminta maaf Mom. Aku sudah sangat senang melihatmu sekarang dan tolong jangan meninggalkanku sendirian. Jika Mom ingin pergi lagi maka bawa aku pergi.''
''Sudah jangan menangis lagi sayang. Ayo tiup lilin mu''
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
FanfictionLisa dan Roseanne, tidak ada yang salah dengan perasaan kedua gadis itu. Hanya saja keduanya terjebak oleh perasaan yang sama terhadap pria yang sama pula. Keduanya memiliki alasan masing-masing mengapa harus mempertahankan dan mencari keadilan. Sem...