12. At That Time; 5 Years Ago

53 11 3
                                    

Jakarta, 5 tahun yang lalu.

"Maksud kamu apa, Bel?"

Saat itu, Geo tidak meninggikan suaranya, tetapi dari tatapan matanya sudah jelas menyiratkan luka.

Bella terisak, wanita itu menunduk, tak berani menatap sang suami.

"Ma-maaf."

"Jadi bener Juha bukan anak aku?" tanya Geo lirih.

"Maaf, Mas."

Geo menggeleng tak percaya, pria itu menyugar rambutnya frustasi. Setelah 10 tahun, mengapa ia baru mengetahui fakta itu?

"Siapa, Bel?"

"Papa ... "

Bella dan Geo tersentak ketika mendengar suara Deon, saat mereka berbalik, ternyata ketiga anak nya sudah berada didepan pintu kamar yang lupa ia tutup sebelumnya.

Wajah terkejut sangat kentara pada mereka. Terutama pada si bungsu, Juha. Gadis itu sudah menangis, menenggelamkan wajahnya di pelukan Deon.

"Pa, apa bener Juha bukan adik aku?" Pertanyaan dari Deon langsung terlontar saat Geo menghampiri mereka.

"Enggak, sayang. Juha adik kalian, dia anak Papa kamu. Kami tadi cuman salah paham saja." Jawaban itu bukan keluar dari mulut Geo, melainkan Bella. Wanita itu langsung menghampiri mereka sebelum Geo sempat menjawab.

"Hentikan, Bella. Jangan memperburuk semua nya." Geo menjeda ucapannya sejenak. Pria itu menatap ketiga anaknya. "Biarkan mereka tau yang sebenarnya."

"Mas!"

Geo mengabaikan teriakan Bella, kemudian ia menyamakan tingginya dengan anak keduanya, Juan. Ia mengusap rambut anak nya. Dari ketiga anaknya, hanya ia yang terlihat tidak menunjukkan ekspresi apapun. Berbeda dengan Deon yang terang-terangan menatap terkejut dengan fakta yang mereka dengar.

"Kamu ... bukan saudara kembar Juha."

"Mas Geo!"

"Pa ... " Deon menatap tak percaya pada apa yang Geo katakan. Anak itu langsung mempererat pelukannya pada Juha. Berusaha menenangkan gadis itu yang semakin terisak.

"Maaf. Tapi Papa rasa, kalian harus tau yang sebenarnya. Mami Bella —bukan ibu kandung Juan dan Deon."

"Mas! Udah, Mas! Kamu menyakiti anak-anak kamu!"

"Tapi mereka harus tau!" Geo berdiri. Menatap penuh kecewa pada istrinya.

"Udah cukup, Mas." Suara Bella melirih, wanita itu mengambil napas panjang untuk menghalau isakan nya. "Meskipun mereka bukan anak aku, tapi aku menyayangi mereka! Setidaknya jangan biarkan mereka terluka sejak dini, Mas."

"Apa Juha anak Papa?" Setelah lama diam, akhirnya Juan mengeluarkan semua pertanyaan yang hinggap di kepalanya sejak mendengar pertengkaran kedua orangtuanya.

Saat itu, setelah pertanyaan dari Juan terlontar begitu saja. Geo langsung melakukan tes DNA. Sisi-sisi rumah yang biasanya terasa begitu hangat karena canda dan tawa dari mereka, kini berubah menjadi suram. Tak ada lagi Bella yang selalu membangunkan dan menyiapkan mereka sarapan, tak ada lagi Geo yang akan menceritakan dongeng pada mereka setiap malam.

Unifying Imperfection [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang