"APA?!"
Athena berteriak hingga membuat Kaisar, Permaisuri, dan Estella menutup telinga mereka. Beberapa pelayan meringis ngeri karena suara Tuan Puteri mereka yang melampaui suara piring pecah.
"Tapi kenapa?! Kenapa Stella tidak diterima?!!" Athena bertanya pada ayahnya lebih ke membentak.
Baru saja ia mendapat surat dari Akademi Veragreen setelah 2 hari lalu ia mendaftarkan nama Estella ke sana. Namun yang didapatkan ialah surat penolakan.
"Bagaimana bisa mereka menolak Estella?!! Apa mereka cari mati huh?!!" Gerutu Athena menggebu gebu.
Estella menggelengkan kepalanya. Entah kenapa Athena versi ini mudah sekali marah, jangan lupakan suaranya yang seperti pengeras suara di acara-acara hajatan seperti di kehidupannya dulu.
"Tenanglah nak, mungkin saja mereka salah memberikan balasan" Kaisar Felipe mencoba menengahi permasalahan.
"Bagaimana aku bisa tenang ayah?! Kenapa mereka menolak Stella tanpa alasan seperti itu?!! Pokoknya Stella harus tetap masuk Akademi Veragreen, ayah!!"
Athena mencak mencak sendiri. Sumpah serapah serta umpatan keluar dari bibir mungilnya.
"Sudahlah Athena" ucap Estella menghentikan gerutuan Athena.
Athena melirik Estella, lantas mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah mendaftar di akademi lain"
"APA?!!"
Kini giliran Kaisar Felipe dan Permaisuri Hera yang berteriak terkejut. Kapan Estella mendaftar di akademi lain? Kenapa mereka tidak tahu?
"Jangan bercanda, Stella!!"
"Siapa yang bercanda?" Estella menaikkan satu alisnya.
"Aku akan mulai masuk akademi besok"
"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?!"
Estella hanya memandang Athena dengan tatapan datar. "Bagaimana aku mengatakannya jika kau tidak pernah memberiku kesempatan berbicara?"
Athena terdiam kaku sembari mengusap tengkuknya yang tak gatal. "Haha ya kau benar juga. Tapi--"
"Bagaimana dengan biayanya?" Kaisar Felipe menyela.
Estella memandang Kaisar Felipe dengan dahi berkerut dalam. Dapat Estella lihat terdapat sorot merendahkan dari tatapan pria setengah baya itu.
"Anda berpikir saya akan meminta anda untuk membiayai pendidikan saya?" Estella bertanya dengan nada tak suka.
Kaisar Felipe menarik sudut bibirnya, membentuk senyuman miring. "Ya, tentu saja. Dari mana lagi anak bau kencur sepertimu mendapat uang untuk membayar pendidikan?"
Estella hanya terdiam. Malas meladeni Kaisar angkuh dihadapannya ini.
"Tapi nak, jika kau masuk ke akademi lain, maka kau tidak mempunyai teman bermain. Athena tidak akan ada disampingmu" Permaisuri Hera berucap. Tersirat nada kekhawatiran dari suaranya.
Estella menghembuskan nafas gusar. Seharusnya ia memang memikirkan perihal itu, tapi masa bodo. Lagipula ia tidak ingin selalu merepotkan keluarga Kaisar. Ia merasa tak pantas mendapatkan semua itu.
"Tidak apa apa, Yang Mulia. Saya bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Saya tidak ingin merepotkan Athena dan keluarga Kaisar"
"Baguslah kau sadar diri" celetuk Kaisar Felipe dengan nada meremehkan.
Estella mengepalkan tangannya geram. Sungguh, bahkan Duke Helvade jauh lebih baik dari Kaisar songong satu ini! Iya. Duke Helvade adalah Duke yang ia temui saat masa eksekusinya waktu itu, hingga sekarang ia belum bertemu dengan Duke itu lagi. Masa bodo, Estella tidak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
E s t e l l a
FantasyIni kisah Estella. Gadis dengan sejuta misteri. Hidup di dalam kekejaman dunia, penuh dengan kebohongan dan kemunafikan. Dimana kakinya melangkah, di sanalah terdapat kebencian. Hingga tibalah saat itu, saat dimana ia terbangun di tempat lain. Tempa...