37 - Hutan

1.8K 122 1
                                    

Tak

Tak

Tak

Suara tapakan sepatu kuda menggema seiring langkah kuda itu masuk ke hutan lebih jauh lagi. Athena tetap menunggangi kudanya yang berada di depan untuk memimpin jalan sedangkan Estella berada di belakangnya.

"Hampir sampai, Stella!!" teriak Athena yang berada agak jauh didepan.

Tadi, setelah sedikit mengisi perut dan beristirahat sejenak kurang lebih hampir satu jam lamanya, mereka kembali melajukan kuda masing-masing menuju perbukitan hutan Wilayah Hurain.

Dua gadis itu kembali pada tujuan awal mereka yaitu mengambil Bunga Rosella. Bunga dengan sejuta manfaat dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit apapun bagi penderitanya.

Akademi Beverly sedang membutuhkan khasiat dari bunga itu. Tidak, bukan hanya Akademi Berverly, namun Kekaisaran Erios. Seluruh rakyat maupun bangsawan sangat membutuhkan khasiat pengobatan dari Bunga Rosella.

Itulah sebabnya kepala akademi memerintahkan Athena untuk menuju Wilayah Hurain dan mengambil Bunga Rosella yang memang hanya ada di Wilayah Hurain.

Kini sudah hampir sore, namun dua gadis itu masih setia menunggangi kuda masing-masing untuk mewujudkan tujuan mereka.

"Sampai!" seru Athena bersamaan dengan laju kudanya yang berhenti dan disusul Estella tak lama di belakangnya.

Kedua gadis itu pun turun dari kuda masing-masing. Estella memandangi sekitarnya. Hutan. Hanya ada pepohonan rindang dengan beragam jenis tanaman disini. Hawanya sejuk.

"Sudah sampai?" tanya Estella yang saat ini masih memandangi sekitarnya. Pesona hutan Wilayah Hurain memang tiada duanya. Pepohonan rindang dan beragam tanaman di sana membuat daya tarik tersendiri bagi orang yang berkunjung.

"Yup! Kita sudah sampai!" jawab Athena sembari mengikat tali kekang kudanya pada salah satu batang pohon di sana yang kemudian disusul Estella melakukan hal yang sama.

"Bagaimana? Hutan ini indah kan?" tanya Athena yang kini ikut memandangi sekitarnya juga.

Estella mengangguk. "Indah" jawab gadis itu.

"Lihat itu!" Athena menunjuk salah satu pohon di puncak hutan yang daunnya tampak berwarna merah muda jika dilihat dari bawah.

Estella sempat terkagum dengan keindahan pohon itu. Bagaimana bisa ada pohon secantik itu di hutan yang bahkan jarang ada yang berkunjung? Dilihat-lihat lagi, sepertinya pohon itu sudah berumur sangat tua.

"Itu pohon tertua di Kekaisaran Erios. Sekitar hampir 2000 abad berada di sana dan tidak pernah ada yang dapat menghancurkannya" jelas Athena tanpa diminta.

"Sungguh? Aku baru tahu" jawab Estella.

Athena mengangguk. "Kau hanya bisa melihatnya dari sini, atau jika mau lebih dekat kau bisa melihatnya di ujung jurang sana. Tetapi berhati-hatilah, jurang itu sangat dalam dan berbahaya. Bawahnya danau yang kedalamannya belum diprediksi oleh warga sekitar sini. Yang ku dengar sih begitu"

Estella mengalihkan pandangan, memandang jurang yang berada tepat didepannya. Benar. Sangat dalam. Jika ia jatuh di sana, mungkin nyawanya sudah melayang entah kemana.

"Aku akan mencoba mengamati sekitar, biasanya di daerah sini juga terdapat Bunga Rosella" ucap Athena yang tak lama kemudian pergi meninggalkan Estella sendirian untuk mengamati sekitar, dan tentu saja menemukan Bunga Rosella.

"Ya" jawab Estella singkat. Netranya masih menatap ke arah pohon itu. Sangat cantik. Ia cukup tertarik dengan pohon berwarna merah muda itu. Sangat indah.

Tak sadar Estella perlahan melangkah maju, ingin melihat pohon tua itu lebih dekat dan seperti kata Athena, di depannya kini terdapat sebuah jurang amat dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak sadar Estella perlahan melangkah maju, ingin melihat pohon tua itu lebih dekat dan seperti kata Athena, di depannya kini terdapat sebuah jurang amat dalam. Bukan jurang biasa, atau mungkin lebih layak di sebut tebing, karena sekali terpeleset maka akan langsung merosot ke bawah dan tercebur ke dalam danau di bawahnya.

Danau.... yang indah.

Itu pemikiran Estella sebelum sedetik kemudian kakinya terpeleset ujung tebing dan-

SRETTT

BRAK

BYURRR

Sialan, batin Estella disela sela kesadarannya. Ia mencoba menggerakkan seluruh bagian tubuhnya, mencoba berenang ke permukaan yang semakin lama terasa semakin jauh.

Ia meralat pemikirannya tadi, danau itu tidak indah, tetapi mengerikan! Lihatlah bagaimana tubuhnya tenggelam di danau itu bahkan hampir menyentuh dasar danau yang ia perkirakan dalamnya hampir 50 meter!

Semuanya berwarna biru gelap, sepertinya efek cahaya dan air yang menyatu. Estella mulai kehabisan nafas, ayolah tidak lucu bukan jika ia mati sekarang? Maksudnya adalah- semuanya belum terlalu jelas untuknya meninggalkan kehidupan yang amat rumit ini.

Estella hendak membuka mulutnya untuk meminta tolong, namun ia urungkan sebelum banyak air yang masuk ke dalam mulutnya. Bodoh sekali jika ia sampai berteriak di air dengan kedalaman 40 meter yang hampir menyentuh dasar danau ini!

Nafas gadis itu mulai menipis, pandangannya memburam. Apakah ia benar benar akan mati? Estella mensugesti dirinya sendiri bahwa ia akan selamat. Tapi oh lihat itu-

Estella menyipitkan matanya, sebuah cahaya berwarna biru dari permukaan di atas terlihat sangat jelas dan semakin bersinar. Apakah itu cahaya matahari?

Tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu karena sedetik kemudian matanya menutup sempurna, bersamaan dengan tubuhnya yang kemudian diselimuti oleh cahaya biru terang tadi, menenggelamkan tubuh Estella di dalam cahaya itu yang lalu hilang dalam sekejap.

Estella telah dibawa pergi, entah kemana. Yang pasti, setelah ini ia akan tahu sebuah rahasia. Seperti yang dikatakan oleh Athena beberapa waktu lalu, bahwa sebuah rahasia akan terkuak, rahasia yang telah lama terpendam dan tak pernah diucapkan.
















To be continued

E s t e l l aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang