Estella pov
"TUNGGUU!!!"
Deg
Suara seorang gadis terdengar ditelingaku. Suara yang sangat aku kenali. Jantungku berdetak kencang, tanganku bergetar, peluh mulai membasahi dahiku. Suara itu, dia....
Aku berbalik. Mataku membulat sempurna. Benar. Aku tidak salah menduga.
"Athena......"
Athena. Dewi kehidupan di masa lalu. Dia, sahabatku.
Darahku berdesir, air mulai menggenang dipelupuk mataku. Tanganku mengepal.
Gadis yang ku yakini adalah Athena itu berhenti tepat didepanku. Bisa ku lihat matanya berkaca-kaca. Ada apa? Apa dia mengenalku? Batinku bingung.
Grep
Tanpa aba-aba ia memelukku erat. Dapat ku dengar suara isak tangisnya. Aku ingin membalas pelukannya, namun entah kenapa tanganku kaku. Otakku berhenti bekerja. Semuanya terlalu tiba-tiba.
Apa yang terjadi?
Hanya itu yang bisa aku pikirkan. Bahkan aku tidak sadar semua orang kini telah membungkuk hormat pada gadis yang ku kira seumuran denganku ini.
Gadis itu melepas pelukannya, lantas menatapku sendu.
"Apa yang kau lakukan bodoh?!"
Aku hanya mampu mengerjapkan mata. Tanganku mengepal bergetar. Bahkan Atlas sudah berkali kali berdehem agar aku mengikuti yang lain untuk memberi hormat pada gadis ini. Tapi aku hanya diam. Pandanganku hanya tertuju pada wajahnya.
Wajah itu. Athena...
"Athena..." aku berucap tanpa sadar.
Orang orang memandangku horor. Atlas menarik lenganku segera, lantas berbisik padaku.
"Beri hormat. Putri Kekaisaran" bisiknya singkat yang masih dapat ku mengerti.
Aku langsung memberi hormat pada gadis itu. Berkali kali mencoba menetralkan detak jantung dan pikiranku. Semuanya kacau. Apa ini? Apakah hanya halusinasiku?
"Tidak, jangan menunduk!" Dia sedikit berteriak.
Aku lantas bangkit. Kembali menatap wajahnya. Tidak, aku tidak mungkin salah. Wajah itu..dia Athena. Aku masih dapat mengenalinya sekalipun dalam wujud remaja.
Gadis itu menghela nafas. "Kenapa kau diam saja saat para prajurit sialan itu menangkapmu?!"
Aku mengerutkan kening. Aku bahkan tidak tahu apa yang ku lakukan hingga tertangkap. Lantas aku harus menjawab apa?
Gadis itu memegang bahuku. "Dengar Stella! Kau tidak perlu repot repot berbohong demi orang lain! Kau kan punya aku, Putri Athena yang baik hati! Aku pasti akan menolongmu!" Jelasnya dengan mata berbinar dan senyuman mengembang.
Aku tertegun. Benar. Dia adalah Athena.
"Bagaimana mungkin..." gumamku lirih namun Atlas dan Putri Athena dapat mendengar gumamanku.
"Apanya yang tidak mungkin? Selama ada Athena, maka semuanya akan baik baik saja!" Bangganya dengan senyum merekah.
Aku kembali menatap wajahnya.
"Atlas"
Atlas mengerutkan kening ketika aku memanggilnya.
"Bisa kau mencubitku?"
"Eh?" Atlas dan Athena mengerutkan kening mereka, menatapku bingung.
"Maaf?"
"Aku yakin aku sedang berhalusinasi, mana mungkin aku berteman akrab dengan seorang Putri Kekaisaran" cepat cepat aku mengalihkan pembicaraan. Tidak, aku bukan orang yang suka menunjukkan ekspresi secara gamblang. Biarlah masalah ini nanti akan ku pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
E s t e l l a
FantasiaIni kisah Estella. Gadis dengan sejuta misteri. Hidup di dalam kekejaman dunia, penuh dengan kebohongan dan kemunafikan. Dimana kakinya melangkah, di sanalah terdapat kebencian. Hingga tibalah saat itu, saat dimana ia terbangun di tempat lain. Tempa...