42 - Pembalasan

2.1K 121 2
                                    

Athena hendak menaiki kuda ketika suara familiar menyapa telinganya.

"Athena"

Athena terdiam, mengerjapkan matanya. Cahaya putih bersinar tampak muncul di depannya secara tiba-tiba, membentuk siluet seorang gadis dengan surai dan gaun putih bersinarnya.

"Oh. Achelois!" panggil Athena.

Achelois membuka matanya ketika tubuhnya sudah benar-benar berubah. Bukan siluet lagi.

"Estella-"

"Dia sudah di tempat itu?!"

Achelois mengangguk. "Dia sudah disana. Seharusnya. Aku tidak tahu, aku tidak bisa mengetahui apapun tentangnya tepat setelah dia menginjakkan kaki di tempat itu. Auranya menghilang"

Athena mendesah frustasi. "Sekarang bagaimana? Bagaimana caranya aku kesana? Aku tidak punya akses apapun. Akses yang ku punya sudah Estella gunakan"

Mereka berdua sama-sama terdiam. Sayap putih Achelois bergerak-gerak kecil. Menimbulkan suara pelan yang tidak begitu menganggu.

"Menunggu"

Athena mengerjapkan matanya. Keningnya berkerut dalam, bingung.

"Hah?"

"Kita hanya bisa menunggu. Menunggu Estella menyelesaikan semuanya"

Mata Athena melebar. "Apa?! Kau gila?! Bagaimana bisa kita hanya menunggu Estella melawan semua iblis itu sendirian?! Catat! Sendirian!!"

Achelois menghela nafas. "Tidak ada pilihan lain. Tidak ada akses apapun bagi kita untuk dapat masuk ke sana dan menghentikan semuanya"

"Lalu bagaimana dengan dia?!!" pekik Athena.

Achelois terdiam. Jelas ia tahu siapa yang Athena maksud. Siapa dia dan apa hubungannya dengan semua ini. Tapi tentu ia juga tidak tahu apa yang akan sosok itu lakukan pada Estella nanti.

"Kita semua sudah sampai di titik ini! Kita rela melakukan semua ini demi siapa? Estella! Kita merencanakan semuanya tanpa celah. Dan ketika semuanya hampir berakhir, kita mau lepas tangan begitu saja? Bagaimana dengan Estella? Dia pasti-"

Athena meneguk ludahnya. "Kesulitan" sambungnya dengan suara lirih.

Achelois menghela nafas. Benar. Semuanya ini direncanakan karena Estella. Untuk Estella. Demi Estella. Semuanya tentang Estella.

Dan disaat semuanya akan berakhir, mereka hanya diam menunggu? Bagaimana jika Estella gagal nantinya? Bagaimana jika Estella tidak kembali seperti yang mereka harapkan selama ini? Bagaimana jika-

Mereka kehilangan Estella untuk yang kedua kali?

"Kita harus menyelamatkannya! Dia butuh kita! Estella membutuhkanku! Estella membutuhkanmu! Dia butuh kita!" ucap Athena sembari menatap Achelois penuh permohonan.

Ia sangat memohon pada Sang Dewi dari segala Dewi itu, agar setidaknya mereka dapat menyelamatkan Estella dan membawa sahabatnya itu kembali.

Keheningan menyelimuti dua gadis itu. Athena dengan kegelisahan nya dan Achelois yang sedang memikirkan cara tepat untuk membantu Estella, Sang Dewi Bintang Erios.

"Kau- masih berhubungan dengan Emrys?" tanya Athena pada Achelois yang kemudian memandangnya dengan kening berkerut.

Achelois terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. "Kami sering bertukar pesan tentang keadaan di masing-masing wilayah kami"

E s t e l l aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang